Dear Muffin

Friday, February 20, 2015


*Mungkin sedikit terlambat untukku menuliskan ini. Namun buatku itu bukanlah hal terpenting. Yang paling utama, kamu masih merajai singgasana di hatiku sampai detik ini.

Dear Muffin,

Tak terasa sudah setahun lamanya hubungan kita. Aku tahu banyak suka duka yang kita alami dalam rentang waktu selama ini. Aku berterima kasih padamu atas kerja sama yang baik dalam membina hubungan ini sehingga tidak pernah aku rasakan berat sebelah. Kita sama-sama bertumbuh, bukan cuma aku ataupun kamu.

Terima kasih ya atas rasa nyaman yang kamu berikan tiap kali aku bersamamu. Denganmu aku tetap nyaman meski aku sedang bernyanyi-nyanyi gak jelas, meski aku (terpaksa) belum mandi, meski aku memakai baju yang tabrak warna, dan meski yang lainnya. Terima kasih juga telah sabar membimbingku yang keras kepala ini, yang susah diatur, yang suka nyebelin kalo minta difotoin, yang sering ngerepotin minta dibikinin ini-itu, yang terkadang buat kamu emosi di sela-sela pertengkaran kita, yang di saat-saat tertentu sedang kere sehingga membutuhkan uluran tangan donatur, yang juga menyayangi kamu, mencintai kamu, memperhatikan kamu sepenuh hati, memberimu saran untuk menjadi lebih baik, dan yang sedang terus memperbaiki agar layak kamu cintai sepanjang hidup.


Aku juga berterima kasih karena kamu telah mengenalkanku pada Mbak Prima, which is aku pun bisa belajar banyak darinya hingga menjadikanku seperti ini, yang akhirnya kembali menemukan passion dalam kegiatan blogging. Bagaimana kalau seandainya saja kamu tak pernah berpikiran untuk mengenalkanku padanya, akankah semuanya tetap berakhir seperti ini? :’)

Dear Muffin,

Menjadi bagian dari keluargamu sudah pasti menjadi salah satu impianku sejak menjalin hubungan denganmu. Terima kasih ya, sudah memperkenalkanku pada sebagian anggota keluarga besarmu. Aku masih ingat sekali, bagaimana kamu sengaja tidak memberitahuku pertemuan itu sehingga aku jadi panik sendiri gara-gara penampilan yang kumus-kumus setelah seharian keliling Tugu Pahlawan dan Museum Kesehatan Surabaya bersamamu. Terlebih waktu itu aku belum mengenal istilah dandan, terpaksa deh aku harus menemui keluargamu dalam kondisi seperti itu. Mana mereka pakai memberi skor dan aku harus berpuas diri di angka 7. (⌣˛⌣) Hanya Tante Sita yang berbaik hati memberiku skor 8, itu pun pada pertemuan terpisah selanjutnya. Sekarang aku sudah terbiasa merias diri untuk penampilan sehari-hari. Coba kalau kamu baru mempertemukan mereka denganku sekarang, apa skor yang kudapat bakal lebih tinggi? (´▽`)
Lunch di ATL Malioboro

Dear Muffin,

Aku minta maaf ya atas segala kesalahanku padamu. Entah itu yang aku sengaja maupun tidak. Maaf bila aku pernah berkata kasar, menyinggung perasaan, bikin salah paham, dan buat kamu emosi. Segala kesalahanmu padaku pun sudah aku maafkan, because I have no reason for unforgive you. ♥(‾⌣‾) Aku tidak bisa untuk tidak memaafkan kamu karena kebaikanmu melebihi segala kesalahan kecil yang pernah kamu lakukan.

Aku juga minta maaf, pernah bermasalah dengan masa lalumu. Harusnya aku benar-benar yakin kalau masa lalu tak akan pernah menang, karena ia ada di belakang. Akan aku tepati janjiku, apa pun yang terjadi di masa lalu, yang aku lihat dari kamu adalah masa depan. Aku terima dirimu yang baru bersamaku ini.

Dear Muffin,

Aku tahu bahwa kamu bukanlah tipe pria romantis seperti yang kulihat dalam film drama selama ini. Aku tahu susah bagimu untuk bersikap romantis dengan memberiku kejutan ini-itu. Bahkan seumur hidup pun kamu tak pernah memberikan sebuket bunga pada seorang wanita. Maafkan aku pernah khilaf dengan perangaimu satu ini. Namun kini aku telah memilih berdamai dengan tidak memaksamu melakukannya secara muluk-muluk ataupun berekspektasi tinggi. Selain itu, aku akan tetap selalu menghargai usahamu yang berupaya bersikap romantis. Seperti pertemuan kemarin, aku benar-benar terkejut atas hadiah buku yang kamu berikan pada perayaan anniversary kita karena aku tidak meminta padamu secara langsung. Aku juga amat terkesan telah kaubawa aku ke tempat makan yang indah dan menyenangkan. Meski tidak banyak menu yang bisa aku nikmati, aku tetap menyukai kebersamaanku denganmu.
Kado terindah ^^

Dear Muffin,

Aku tahu rasanya terlalu muluk untuk menikah secepatnya denganmu. Aku dan segala kekuranganku rasanya belum pantas untuk benar-benar menjadi istri yang baik untukmu. Namun aku janji, dengan sisa waktu yang ada aku akan memperbaiki dan membekali diri agar siap mengarungi bahtera rumah tangga yang kata orang tidaklah mudah. Bahkan Ibuku terus mewanti-wanti agar aku tidak segera menikah karena pernikahan itu tidak enak. Entah Ibu berkata seperti itu karena menikah itu tidak enak atau karena tidak mau kehilangan putrinya di usia muda. Masalahnya, mau kapan pun aku menikah, rasanya juga bakal seperti itu, kan? Yang perlu diperhatikan, kapan aku siap menjalani hal yang dibilang tidak enak itu? Maka dari itu, aku masih perlu banyak hal agar aku benar-benar siap mengarungi hidup baru bersamamu. Aku akan belajar bagimana jadi istri yang solehah. Aku juga akan belajar bagaimana caranya untuk menjadi ibu yang baik. :))

Dear Muffin,

Kamu tahu kan, ada begitu banyak hal yang mampu kita rasakan, namun tidak mudah untuk kita ungkapkan. Itulah yang kini terjadi padaku, aku hanya bisa menuliskan sampai di sini. Sebenarnya masih ada banyak hal yang ingin kukatakan, namun entah rasanya lebih indah bila aku simpan untuk diriku saja. Yang terpenting, satu hal yang harus kamu tahu adalah: aku bahagia bersamamu. Itu saja sudah cukup, kok.

Kurasa cukup sampai di sini dulu. Aku harap kita masih punya tahun berikutnya, dan halal di tahun berikutnya lagi. Amin.

Sincerely yours,

Your Pie


*nb: gatau kenapa aku nulis surat ini sambil berlinangan air mata. Mungkin karena surat ini diperuntukkan orang spesial dengan segenap hati :’)

20 comments

  1. wakz,so swettt bangettttttttt.....muffin pie,aish,manis bingitssss hehe

    ReplyDelete
  2. wah udah 1 tahu ya..selamat..semoga langgeng :)

    ReplyDelete
  3. jadi terharu...... T^T
    makasih ya Pie... :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama :* Maaf ya.. aku belom bisa kasih apa-apa buat kado anniversary kita :3

      Delete
  4. horor banget, dkasih skor sama keluarga besarnya :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uhuk, iya. Apalagi buat anak bawang sepertiku Mbak :')

      Delete
  5. how sweeett..muffin and pie
    aku gak bisaaa nulis surat cintaaa hihihi..
    semoga terwujud yaaa mbaa segala harapannya.

    ReplyDelete
  6. Aih, jadi pengen makan muffin and pie, ups salahfokus.
    Semoga tercapai deh halalnya buat muffin and pie.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haiih, Mbak Ety ini pikirannya makanan mulu :p
      Iya amin Mbak.. ^^

      Delete
  7. Happy anniversary yaa mbak ika. Semoga segera halal. Ditunggu undangannya. Hehe :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huaah... makasih Mbak Lia atas doanya. Semoga diijabah ya ^^

      Delete
  8. Ecieee co cwiiit. Congrats ya :))

    ReplyDelete
  9. Replies
    1. Ah... kagak. Yang romantis tuh yang udah menikah Mbak :)

      Delete
  10. suuiii...t.... tt...*mau suitin tapi nggak bisa*
    Selamat, Kak, atas anniversary pertamanya, semoga makin langgeng. \^_^/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasiih Kak Haw.. Doa yang terbaik untuk dirimu juga ya ^^

      Delete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!