Bakso Pak Djalil – Taman Apsari

Tuesday, August 25, 2015

Bakso Pak Djalil – Taman Apsari

Siapa sih orang Indonesia yang nggak suka bakso? Kalau pun nggak suka, minimal doyan lah ya hehehe. Aku juga suka bakso, asalkan enak #heaaaa. Nah di daerah Taman Apsari nih ada rombong bakso yang selalu ramai dikunjungi pembeli. Kenapa aku tau? Yaiyalah soalnya kampusku berlokasi di kompleks Taman Apsari xD. Karena bolak-balik ngampus siang, jadi hafal betapa ramainya tempat kuliner satu ini.

Awalnya aku mengira tempat ini ramai berkat berada di kawasan perkantoran so pelanggannya ya karyawan itu-itu saja. Ternyata eyke salah besar, sering deh banyak mobil parkir dan keluarlah manusia-manusia itu menuju Bakso Pak Djalil. Wuiiih segitu dahsyat kah kelezatan kuliner satu ini?

Alhasil aku pun penasaran dan pengen banget nyobain, tapi baru keturutan menjelang semester akhir. Ya maklum, melihat dari segi pelanggannya kan aku jadi berekspektasi kalo harganya sedikit mehong untuk ukuran kantong mahasiswa. Nah berhubung dikit lagi bakal lulus, masa seumur-umur nggak sempet nyobain. Yauda deh, aku rela berapa pun harganya akan kubayar! #jedaaang xD

Oya, kuliner Bakso Pak Djalil ini letaknya bersebelahan dengan cagar budaya arca Joko Dolog. Arca ini merupakan peninggalan jaman kerajaan Singosari loh. Menurut legenda, arca ini dibuat untuk menghormati Putra Kertanegara yakni Wisnu Wardhana yang merupakan Raja Singosari pada zamannya. Berdasarkan prasasti yang terdapat pada badan Joko Dolog, arca ini dibuat pada 1211 Saka atau 1289 Masehi di makam Wurarare (Lemahtulia) yang merupakan rumah Mpu Bharadah di desa Kedungwulan dekat kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Nama Joko Dolog sendiri diambil dari Joko atau Jogo dan Dolog yang berarti ‘kayu’. Dinamakan Joko Dolog karena arca ini ditemukan di tumpukan kayu pada zaman pemerintahan Hindia Belanda.

Kembali ke Bakso Pak Djalil yah. :D

Beruntung pas aku dateng ke tempat ini belum banyak pelanggannya yang datang. Jadi gak pake lama semangkok bakso beserta gorengan lengkap dengan saos-sambal-kecapnya nangkring di meja.



Rasa & kualitas: kalo ini mah buatku plus deh. Seporsi isinya banyak. Pentol kecilnya ada 7, pentol besarnya 1, dan tahu baksonya 2 biji. Kuahnya melimpah dan sedap bingit karena orangnya nggak pelit naburin bawang goreng. Ijo-ijonya (irisan daun bawang) juga banyak, jadi yang nggak suka ijo-ijo jangan lupa bilang ke mamangnya.

Gorengannya juga enak-enak kok. Teksturnya padat dan rasanya crunchy. Nggak zonk lah hahaha.

Harga: untuk seporsi bakso+gorengan yang kupesan ini dikenai harga Rp 13.000,- saja. Alhamdulillah… kantong nggak jadi bolong ngoahaha. Masuk akal lah ya untuk porsi segini dan kuliner yang berlokasi di kawasan perkantoran.

FYI, semangkuk baksonya aja Rp 10.000,- dan gorengan aja Rp 3.000,- . Kalo mau di-mix dengan harga lebih murah, pesen bakso setengah porsi dan gorengan seporsi, cukup bayar Rp 10.000 aja. ^^

Pelayanan: lumayan tanggap lah. Pelayannya pada cekatan. Tiap ada meja yang baru ditinggal pergi pelanggan langsung dibersihkan. Nunggu pesenan meski agak ramai pun nggak terlalu lama.

Fasilitas: apalah yang kamu harapkan dari tempat makan pinggir jalan? Wkwkwk. Nggak ada tempat cuci tangan, jadinya lap-lap aja pake tisu yang tersedia di sana.

Kalau mau bawa mobil nggak usah kuatir meski nggak ada lahan parkir. Toh di sini ada tukang parkir, bisa diurus itu mah. :D

Tempat: yang pasti nggak bisa berlama-lama yah di tempat kayak gini. Lalu berhubung tetangga sebelah adalah cagar budaya Joko Dolog, sudah dipastikan banyak sekali aroma sesajen yang ditimbulkan. Jadi kalo lagi apes, kamu bakalan makan bakso sambil ditemani semriwing aroma dupa. :D Yah, itung-itung aromatherapy gratis *lol.

Overall: 8/10 (untuk edisi streetfood)

Puas deh isi perut untuk makan siang hari itu. So lain kali kalo lewat kompleks Taman Apsari jangan lupa melipir ke sini ya. Dijamin kenyang! Haha.

Bakso never dies,
-Hilda Ikka-

Bakso Pak Djalil
Kompleks Taman Apsari, sebelah cagar budaya Joko Dolog
Buka tiap hari Senin – Jumat, mulai jam 12 siang sampe sore

15 comments

  1. Murah ya, ka. 10 ribu bisa kenyang makan bakso. :D

    ReplyDelete
  2. Baksonya memikat nih, menambah rasa lapar siang-siang gini. Apalagi harganya sesuai kantong mahasiswa.

    ReplyDelete
  3. ah sebagai pecinta bakso. harga segitu mah pas kok :))

    ReplyDelete
  4. setujuuh banget sama slogannya
    bakso never dies~~~

    ReplyDelete
  5. aku juga suka bakso..
    sate pentol

    ReplyDelete
  6. beruntungnya pak djalil
    bisa di review baksonya
    di blog ini :D

    ReplyDelete
  7. beliiin dung kakak :3 kayaknya enyaaak :D

    ReplyDelete
  8. Wah murah ^^ aman gak? Soalnya berita tentang bakso yang pake daging tikuslah, berboraxlah bikin selera makan baksoku menurun drastis >.<

    ReplyDelete
  9. gara-garaaaaa kamu aku jadi pengen baso... >.<

    ReplyDelete
  10. Hmmm pentolnya ada 7 butir. Puasss kayaknya :) Aku juga salah satu penggemar bakso, jadi berasa aroma baksonya baca nih postingan :D

    ReplyDelete
  11. Manteb porsinya tuh mbak, aq kayaknya naksir sm yg 13rb aja deh, aku bgd ituh...*sembunyikin timbangan

    ReplyDelete
  12. kok dari gambarnya aku ngerasa baksonya bakal kenyel yaa.. tapi enak bgt itu porsinyaa huhu

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!