Tentang Berdamai dengan Diri Sendiri

Thursday, December 17, 2015

Tentang Berdamai dengan Diri Sendiri

Setiap orang pasti memiliki fase jatuh bangun dalam hidupnya. Untuk orang sepertiku, salah satunya adalah saat mengikuti lomba. Ya, tahun ini aku mulai cukup sering berpartisipasi dalam kontes blog. Baik giveaway kecil-kecilan maupun yang bersponsor gede-gedean. Mulai dari hadiah buku pengembangan diri sampe duit sekian juta. Kalah menang merupakan hal yang lumrah. Namun kadangkala kekalahan membuatku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Aku tenggelam dalam lautan luka dalam. Aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang.
.
.
.
Kok kayaknya nggak asing, yak? Auk ah, elap.

Btw Chocoreaders pernah tau kan kalo beberapa waktu lalu sekitar bulan Oktober aku mengikuti kontes Japan Islamic Beauty Trip yang diselenggarakan oleh Moeslema.com? Yeah, aku nggak bisa lupa betapa excitednya aku sewaktu menerima email yang menginformasikan bahwa aku terpilih sebagai salah satu dari 10 grandfinalist. Aku dulunya nggak pernah mengira kalau aku masih punya kesempatan untuk memperebutkan grand prize jalan-jalan ke Jepang ini. Secara, di web-nya aja aku udah tersisih dari list 6 Top Blogger. Ternyata, pihak panitia masih ingin menantang kami untuk menunjukkan kemampuan terbaik masing-masing.

Di tengah kesibukan dan ketidakmungkinan, aku berusaha keras untuk menyelesaikan seluruh persyaratannya dengan baik. Semuanya aku kerjakan dengan total, nggak ada setengah-setengah. Apalagi untuk bagian video, kupertaruhkan seluruh jiwa dan raga #halah. Maksudnya, kupertaruhkan gelarku sebagai lulusan broadcasting. Ya masa hasilnya ntar ecek-ecek, malu atuh ama almamater. Bahkan Muffin sampe berusaha ngeluangin waktu buat bantu ngedit. Alhamdulillah semuanya lancar sentosa.

Intinya aku rela berdarah-darah demi mempersembahkan hasil yang maksimal gituh. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa baca perjuanganku di Behind the Moeslema.com Challenge.

Setelah itu aku mencoba lupakan. Tapi ku tak bisa. Mengapaaa beginiii…
.
.
Lagi-lagi, kayaknya nggak asing deh. :3

Lalu selagi pengumumannya belum nongol, aku bergerilya mengontak banyak teman untuk mencari dukungan. Dan di tengah-tengah usahaku itu, ponselku sampe kena copet di angkot.

Intinya, aku sampe berkorban banyak hal.

Beberapa hari kemudian, aku terbangun di tengah malam. Hawa panas memaksaku menuju kamar mandi untuk sekadar mengguyur badan agar lebih segar. Sebelum berkemas menuju alam mimpi kembali, aku tak lupa mengecek hape. Salah satunya Instagram yang ternyata punya banyak notifikasi untukku. Perasaanku tiba-tiba nggak enak. Dan bener aja, daftar pemenang kontes Japan Islamic Beauty Trip sudah diumumkan beberapa jam lalu saat aku telah terlelap tidur. Hatiku merembes saat mendapati foto profilku terpampang sebagai juara ke 6.

Juara ke 6.

Nggak lebih.

Cuma itu.


Siapa sih yang nggak sedih pemirsa? Setelah semua yang aku lakukan, aku kira setidaknya aku masih bisa bertengger di nomor 2 atau 3. Tapi nyatanya..

Pikiranku berkecamuk. Aku buru-buru mengabarkan hal itu ke teman-teman blogger yang sudah banyak mendukungku. Teman-teman yang masih stay tune dengan layar smartphone-nya berusaha menghiburku dan memberi dukungan moril. Hanya sebentar, selanjutnya aku mengambil air wudhu.

Aku bersujud di hadapan Yang Kuasa. Aku nangis sejadi-jadinya di dalam doa, meluapkan kepedihan hati. Aku tau ini jawaban terbaik yang Allah berikan padaku, tapi aku hanya manusia biasa yang tetap bisa merasakan luka.

Sepanjang hari tiap sehabis salat aku nangissss mulu. Sedihnya itu ngalah-ngalahin sewaktu di-PHP-in ama temen sendiri. #eh Yah pokoknya kamu bisa bayangin sendiri lah betapa hancurnya aku saat itu.


Lalu aku jadi teringat seorang teman mengatakan,

“Kalau memang kamu nggak sanggup liat timeline-nya, web-nya, yaudah hindari aja gapapa. Demi kesehatan psikismu juga kan.”

Yeah, akhirnya aku menjauh dari Moeslema.com things sebagai upaya penyembuhan diri sendiri. Aku nggak mau kepo ataupun login ke web sekian lamanya. Biar aku lupa, seolah nggak ada apa-apa.

Tapi yang namanya sosmed, apa-apa meski dihindari ya tetep muncul juga. Instagram terutama. Si pemenang utama di-higlight sekian rupa. Di-make over, diwawancara, diajak ke sana ke mari, dan sebagainya. Langsung bikin baper, dalem ati nyanyiin lagu Justin Bieber “That should be me….”

Oya, tau siapa yang menang grandprize-nya? Yakni member yang paling aktif nulis di situ plus ngajakin temen-temennya jadi member. Duh, berasa MLM yess. But that’s the truth.

Dan tiap kali aku baper, aku mesti cerita ke Muffin. Dengan sabar dia dengerin keluh kesahku. Sampai suatu ketika ujung-ujungnya dia bilang begini,

“Tapi sampai kapan kamu mau kayak gini? Kapan kamu bisa nerima kenyataan? Berdamai dengan dirimu sendiri? Aku tau itu bukan proses yang instan. Need a time. But really, I hope you’ve passed it someday.”
*

Aku merenungkan kata-kata Muffin. Ada benarnya juga. Well, mungkin seluruhnya benar. Lari dan sembunyi bukanlah solusi. Baper terus-terusan juga nggak bikin hidup lebih bahagia. Lalu aku inget komentar Mbak Echa di Path-ku. Katanya, “Halah.. kamu masih segitu Dek. Belom aku yang udah kalah telak ratusan kali.” I know Mbak Echa very well. Hokinya menangin lomba total hadiah berjut-jut bikin sirik. Tapi yah.. di balik semua itu Mbak Echa tentu jatuh bangun. Yang mana frekuensi jatuhnya lebih besar dibanding dengan bangunnya.

Kesimpulan yang aku dapatkan: bahwa setiap jatah gagal yang kita habiskan, akan kita petik manisnya di kemudian hari. #okesip

Akhirnya pada suatu malam saat asik Instagram-an, aku di-chat ama Kak Anifa, juara 4 kontes Japan Islamic Beauty Trip yang berdomisili tak jauh dari Surabaya. Aku ngerasa, mungkin ini saat yang tepat untuk mulai akrab dengan member Moeslema lainnya. Yeah, selama ini aku memang bersikap apatis. Terlebih Moeslema nggak punya forum untuk mewadahi komunikasi antar member.

Nah dari situ aku iseng-iseng ngusulin kopdar Moeslema khusus member Surabaya dan sekitarnya. Yah siapa tau kalo bisa hahahihi dan berteman akrab di dunia nyata bisa ngurangin baper. xD Eh malahan Kak Anifa dengan senang hati ngelapor ke founder Moeslema yang ditanggapi dengan kedatangan para Moeslema Team di hari-H! Weew, ruarrr biasaaa.

Dan tau nggak, aku yang awalnya gak bisa bayangin bakal seperti apa aku di acara kopdar nanti, ternyata menjelang hari-H makin excited mempersiapkan detil acara. Mulai dari nyebar poster, booking tempat, koordinasi dan semacamnya. Dan pas acara kopdar tet, aku really really bahagia, bisa ikut tertawa bersama. Nggak ada gerundel, nggak ada dengki, semuanya baik-baik. Apalagi saat Moeslema Team muncul, rasanya udah nggak ada lagi sakit hati. Bahkan aku bisa tersenyum tulus sama Kak Aul, sang founder Moeslema.com.

Aku dan Kak Aul
Moeslemates Surabaya

Tonton videonya juga ya! :D

Kelar acara aku baru menyadari, aku berhasil berdamai dengan diriku sendiri. No more pain. All I’ve done is giving second chance. Kesempatan untuk berpikir positif bahwa kesedihan ini akan cepat aku lalui. :)

In the end…
Aku mendapatkan pelajaran, bahwasanya setiap lomba/kontes itu membawa kepentingan. Dan yeah, kepentingan memengaruhi keputusan siapa yang berhak memenangi lomba/kontes tersebut.

Ada seorang teman yang dulu cerita, saat mengikuti semacam beauty pageant, banyak hal janggal yang terjadi terkait dengan para pemenang. Sebagai contoh, ada yang telat ngikutin karantina tapi menang juara pertama. Usut punya usut, doi nyumbang charity buat acara beauty pageant dengan nominal yang nggak sedikit. *ya maklum kontes beauty pageant kekurangan dana*

Begitu pun kasus kontes Japan Islamic Beauty Trip ini. Yah soalnya dari awal nggak transparan penilaiannya gimana. Lagipula kalo udah ngambil grandfinalist harusnya yang dinilai dari ronde/babak baru kan? Ato setidaknya bobot nilai lebih banyak dari sana kan ya? But this is not. Kelar pengumuman banyak temen-temenku yang nanyain kenapa aku kalah? Kenapa dia menang? Yeee tanya aja jurinya sono. -____-

Nah kembali pada kepentingan. Moeslema.com ini kan masih baru, otomatis perlu menjaring banyak member. Nah pemenang utamanya ini yang dianggap paling berjasa dibanding kesembilan grandfinalist lainnya. Selain itu dia dikaruniai wajah cerah memesona dan mayan jago bahasa Jepang. Plus ternyata dulu pernah satu almamater dengan foundernya. Hmm… okay, aku nggak tau yang terakhir ini bisa disebut kepentingan ato nggak but who knows lah ya.

But overall, I know she deserves it. Lagipula Allah lebih tau mana yang lebih butuh. Makanya ini jadi rejeki dia, soalnya dia yang paling butuh. Anggap saja begitu. :D Nggak ketinggalan pula sebagai manusia yang beriman dan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa tentu saja aku tetap mensyukuri nikmat Allah dikasih juara 6. Mayanlah dapet baju baru ama produk Wardah sekian biji. *timbang nanti disikat Mbak Echa katanya* xD

Dan FYI berdekatan dengan penyelenggaraan kontes Japan Islamic Beauty Trip waktu itu, Moeslema.com juga ngadain #HostWanted. Jadi semacam ajang pencarian bakat nge-host buat video kreatif gitu. Nah dari Surabaya ada 2 orang yang lolos ke babak final dan kebetulan ngikut kopdar juga waktu itu. Salah satunya dateng sebelum acara dimulai, jadi aku sempet ngobrol sebentar. Dari situ aku jadi tau kalo yang menang #HostWanted pada akhirnya yang domisili Jabodetabek. Soalnya kalo dipikir-pikir, si host ini cuma dibutuhin pas ada projek doang dan kantornya Moeslema.com kan di Jak-Sel. See, ada kepentingan! ;)

Semakin dewasa, makin sering ikut lomba, pada akhirnya membuatku lebih mampu membuka mata. :)

Terakhir, setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Yang mana tiap kasusnya, beda pula levelnya. :)


Have a nice day!
-Hilda Ikka-

I'm using GIF's from http://reactiongifs.com ^^

16 comments

  1. kalau aku sih selalu percaya bahwa semua itu ada waktunya
    sering mikir kenapa gak dari dulu begini, tapi selalu menemukan alasannya, dan oh iya memang ini waktu yang tepat
    jadi nanti pasti ada masanya ketika giliran mbak Ika yang menang berbagai lomba, yang penting jangan mudah menyerah ^^ semangat!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya Mbak, kalau lagi down gitu aku cuma bisa bersabar. Cepat ato lambat Allah bakal nunjukin hikmahnya :))

      Delete
  2. Setiap lomba pasti ada kepwntingan didalamnya.. Hm.. Sepertinya aq ngga asing dng kata2 tsb :D

    ReplyDelete
  3. wihhhh aku juga pas kalah XL jadi sedih, padahal udah kebangun berkali kali :( Ini juga lagi ikut kompetisi hijup, ga tau bakal menang apa ngga, semoga menang deh hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah elah Nahlaaa elu mah mbois bangeeet. Tinggal deketin aja Yang Kuasa, insya Allah dimenangin tuh lomba :D

      Delete
  4. kalau kompetisi di blog biasanya aku cepet muvon, karena pas ngelihat postingan para pemenang emang kece. pernah ngalamin sampe sakit psikis dulu sih jaman ikut olimpiade..ahahah..ngelihat buku dan pritilan olimpiade aja lemes. baru sembuh pas udah pengumuman...dan alhamdulillah menang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iyah kalo emang postingan blognya bagus. Lha kalo biasa2 aja? Menahun sakitnya xD

      Delete
  5. Alhamdulillah,,selamat udah bisa berdamai dgn diri sendiri :)

    ReplyDelete
  6. berani mencoba aja udah luarrrrr biasa ika :)

    ReplyDelete
  7. Duh...
    Aku ngerasain banget persiiis kayak gini nih Ikka...waktu ikutan kontesnya bblog buat ke Jepang itu...

    Hadiah 1 ke Jepang dan aku juara 2 gitu..Alhamdulillah dapet gadget sih..tapi kan...tapi kan hiks...

    Ya udah sih emang harus diikhlasin aja kalo gak kitanya gak bisa maju :))

    Semangat terus yaaaah :)

    ReplyDelete
  8. kalah lomba disaat kita berharap banget untuk menang itu memang menyakitkan yah Mbak Ikka..
    tapi semua ada hikmahnya,,
    tetap semangat Mbak Ikka :)

    ReplyDelete
  9. yang penting sudah berani mencoba, semangat ya ... aku salut deh sama usahamu

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!