Piknik Hore dengan Big Bird ke Eco Green Park - Batu

Friday, December 30, 2016 ECO GREEN PARK, Jl. Raya Oro-Oro Ombo No.9, Temas, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65316, Indonesia

Piknik Hore dengan Big Bird ke Eco Green Park - Batu
[SPONSORED POST]

Waah nggak kerasa bener udah di penghujung tahun 2016 aja. Rasa-rasanya baru kemarin aku masih perawan eh, maksudnya masih harus sabar menanti kehalalan itu tiba. #halah Lha sekarang, udah 7 bulan lebih usia pernikahanku dengan Muffin. Time flies so fast.

Akhir taun ini aslinya nggak punya rencana yang gimana-gimana. Pokoknya selama masih pegang duit dan bisa main The Sims 4 mah aku udah bahagia. 😂 Eh, rupanya Gusti Allah maha baik ngasih rezeki buat refreshing. Beberapa hari yang lalu, ada ajakan piknik ke Eco Green Park - Batu untuk kami para blogger Suroboyo dan sekitarnya. Tiap blogger jatahnya dua kursi, boleh ajak anak-anak juga. Alhamdulillah.

Sudah pasti aku ngajak Muffin buat nemenin halan-halan. Pengen ngajak adek-adekku tapi ukuran mereka udah nggak layak buat dipangku. 😂 Ya sutralah biarlah ini menjadi ajang menyambung jejak hanimun kami ke Batu waktu bulan Mei lalu. Ihik ihirrrr. *memanas-manasi kaum zomblo*

Rombongan kami berangkat menuju Eco Green Park dengan mengendarai Big Bird. Hayooo, apaan tuh Big Bird? Apanya Blue Bird, ya?

Sekilas Tentang Big Bird
Yap, Big Bird adalah merek charter bus yang disewakan oleh perusahaan Blue Bird Group. Selama ini aku (atau mungkin juga kamu) taunya Blue Bird itu ya taksi kan. Nah ternyata Blue Bird Group kini pun mengembangkan sayap bisnisnya ke ranah armada bus.



Big Bird punya 2 tipe, yakni premium dan regular. Yang membedakan, tentu fasilitas dan jumlah seatnya. Untuk tipe premium, jumlah seat terbatas hanya 12 seat dengan segambreng fasilitas wah. Di antaranya seperti LCD, USB port, dan colokan pribadi, kulkas mini, fasilitas dapur, ruang meeting, dll. Sedangkan untuk tipe regular, kapasitasnya mencapai 54 seat.

Masing-masing tipe ini juga punya 2 macam bus, yaitu Alpha dan Bravo. Perbedaannya terletak pada bentuk dan kapasitasnya sih. Yang jelas, ukuran bus Alpha lebih gede ketimbang yang Bravo. Nah, pada acara piknik kali ini kami difasilitasi dengan regular Alpha Bus.

Apa aja sih fasilitasnya?

Kursi penumpang yang cukup nyaman. Desainnya ergonomis sehingga gak bikin leher sakit. Enak banget buat bersandar, apalagi permukaan kursi ini bahannya alus tapi nggak nyereti koyok tepung. Bener-bener bobok-able lah. 😁


Setiap kursi dilengkapi dengan seat belt dan tempat berpijak bagi lengan kita. Btw kursinya bisa kita atur sekian derajat kalo pengen tidur lebih nyaman. Tapi sayang jarak kursi antar penumpang nggak begitu memadai menurutku, jadi malah bikin penumpang di belakangnya ngerasa nggak nyaman. 😞

Di bagian belakang kursi terdapat tempat naruh botol minim dan wadah naruh barang-barang. Enak banget berasa disediakan meja. 😍

Luggage
Pendingin, sirkulasi udara, dan lampu

Pendingin ada di setiap seat juga. Kalo nggak tahan pendingin kayak aku gini bisa di-switch off. Aku pun lumayan sensitif terhadap bau bus. Namun syukurlah, Big Bird ini baunya aman-aman saja. Pertahanan diriku tetep aman terkendali. 😀

Soal luggage, bagus banget karena didesain memiliki penutup. Jadinya aman untuk mencegah barang-barang berjatuhan dari atas. Bahkan di dalemnya ada colokan. Mayan lah buat ngecas tipis-tipis hehe.

Trus untuk hiburan, disediakan LCD TV dengan DVD player dan karaoke sound system. LCD TV-nya nggak cuma dipasang di bagian depan seperti yang biasa kita jumpai di bus lain. Kondisi kayak gitu mah yang duduk bagian belakang biasanya cuma kebagian suaranya. 😂 Well, ada 3 buah LCD TV yang terpasang di dalam bis sehingga visualnya pun dapat dinikmati oleh penghuni seat belakang. Senengnya lagi, ada tissue box tersebar di penjuru bus.

Oya, Alpha Bus memiliki pilihan dengan atau tanpa toilet. Kalo Alpha Bus yang kami naiki ini tanpa toilet. Ada keranjang sampah kecil di area belakang. Ada alat pemecah kaca jendela bila terjadi hal-hal yang membahayakan. Plus ada kotak P3K.

Ngomong-ngomong, Big Bird juga punya telolet loh. *haha penting gak sih* Namun bus yang kami naiki ini teloletnya lagi rusak. 😐

Welcome to Eco Green Park, Batu, Jawa Timur
Satu hal yang bikin aku gregetan adalah kenapa pikniknya harus bertepatan dengan hari Natal sih?

Macet everywhere. Kendaraan padat merayap sepanjang perjalanan huhu. Bayangin aja, berangkat pukul 8 tet nyampe sana pukul setengah 1 siang! Sempet bingung parkir soalnya area Jatim Park udah penuh. Bus kita sampe muter terus balik kucing ke Jatim Park. Eh syukurlah kemudian dikasih tempat.

Cuaca di Batu kala itu mendukung banget. Terik matahari nggak begitu menyengat panas. Rombongan kami kemudian berpencar sesuka hati. Aku dan Muffin bergegas menuju gerbang Eco Green Park yang masih jauh dari tempat bus kami parkir. Sebenernya ada sih kereta kelinci untuk mengangkut pengunjung ke sana. Lah berhubung dari tadi kami capek duduk di bus, nggak ada salahnya kan pilih berjalan kaki.


Tiket masuk Eco Green Park pada high season ini dikenai Rp 70.000,- per orang. Untuk anak-anak sih batas toleransinya sampai 85 cm. Lebih dari itu harus membayar tiket masuk. Oya, aku baru tau setelah baca postingan Mbak Nurul R kalo pake kartu kredit BCA dapet potongan 20%. Yah, tau gitu pake CC-nya Muffin. 😫 Btw, ada tempat penitipan barang juga loh.

Baru beberapa meter melangkah masuk, aku mendapati batu yang disusun sedemikian tinggi. Unik banget lah, kok bisa gitu. Kira-kira beginian dilekatkan pake lem gak, sih? 😀


Di Eco Green Park, kita bisa menyewa E-bike kalo capek jalan kaki ato emang lagi pengen. Rate-nya Rp 100.000,- an kalo gak salah. Loket penyewaannya tersebar di penjuru area. Bahkan bisa telpon untuk minta diantarkan.

Kembali meneruskan langkah, kami mendapati kolam ikan yang amat luas. Anak-anak kecil bergerombol di tepian sambil memandang antusias ikan-ikan jumbo yang nggak pernah kenyang diberi makan. Agak jauh di belakang kolam ada flamingo. Ada perkampungan kecil buatan yang menggambarkan kondisi bencana alam bila kita tidak menjaga lingkungan dengan baik.





Di sepanjang jalan aku banyak menjumpai karya seni yang terbuat dari barang-barang bekas. Mulai dari rantai sepeda, botol plastik, sampai tv bekas.

Well, trek perjalanan Eco Green Park nggak sepenuhnya aku lewati. Aku sempat motong jalur dan ada beberapa titik yang nggak aku singgahi. Trus ngapain aja aku di sana?

Main ke Rumah Serangga Dunia
Nggak cuma serangga sih, ada kalajengking juga yang liatnya bikin aku bergidik ngeri. Ada juga kumbang segede kepalan tangan ma syaa Allah… Geli emang ngeliatin serangga aneh-aneh. Etapi yang unik juga banyak. Contohnya belalang daun yang mirip daun sungguhan!

Selain itu, ada banyak pajangan koleksi serangga yang diawetin.

Interior rumah serangga
Belalang gedeee
Belalang daun

Burung Besar yang Tidak Bisa Terbang
Sebut saja emu, burung unta, kasuari, merak, dan burung lain yang berukuran hampir sama ditempatkan dalam satu wilayah ini. Kesan pertamaku, ya jelas bau lah hahah. Trus lucu aja ngeliat orang-orang yang lagi ngasih makan burung-burung tersebut. Rada serem karena burungnya suka nyaplok. Anak-anak kecil jadi heboh sendiri.

Ibunya pun ngeri-ngeri sedap LOL
Apalagi yang namana burung unta. Duh, aku kira ukurannya sedikit lebih besar dari emu. Ternyata, JAUH lebih gede. Bok, awal ngeliat kirain itu 2 burung onta. Nyatanya ya seekor aja gedenya se-onoh!

Eh, kita bisa berfoto dengan burung di tempat yang telah disediakan. Jangan lupa siapkan uang donasi yak.

Burung Onta

Tembak-Tembakan di Jungle Adventure
Di wahana permainan ini kami menaiki jeep dan menembak patung-patung dengan pistol yang telah disediakan. Yang ditembak mah lencana lampu yang terdapat pada patung tersebut. Aku nggak ikut nembak, cukup menikmati muter-muter naik jeepnya. XD


Leyeh-leyeh sambil Iseng Main Air
Waktunya istirahat sambil mamam camilan. Ada lumayan banyak kursi dan meja berpayung yang tersedia. Di area ini terdapat foodcourt dan kolam air gede yang menciptakan bunyi-bunyian dari alat musik yang digerakkan oleh air. Anak-anak paling suka mainan ‘kerang nakal’. Yaitu kerang yang kita isi air kemudian menyemburkan air ke arah kita hehe.

Klik untuk memperbesar gambar - kalo kamu kepo sama harganya

A video posted by Hilda Ikka • Ika Hikmah M. (@newhildaikka) on

Bersebelahan dengan lokasi ini ada tempat belajar bercocok tanam, khususnya aquaponik.

Menyusuri Jalanan Sedap ala Mbek
Next, kami menghampiri kandang sapi perah. Yaelah cuma seekor sapinya, mana nggak ada petugasnya pula. Lalu kami ganti menyapa para kambing dan domba yang kandangnya berjajar di pinggir jalanan. Lumayan bikin nggeliyeng sih area ini. Apalagi kalo bukan karena bau sedapnya hmmm.




Kita juga bisa belajar banyak tentang biogas di sini. Tapi aku nggak berminat karena you know lah, biogas itu terbuat dari apa. ._.

Malu-Malu Tapi Mau
Istilah jinak-jinak merpati itu benar adanya. Aku dan Muffin turut girang ngasih makan segerombolan merpati. Tanganku yang penuh dengan segenggam beras mulanya dicuekin. Nggak ada merpati yang mau mendekat. Sampe aku harus bersuara telolet-telolet demi menarik perhatian (gatau ah, ini disuruh Mas pawangnya LOL). Begitu aku mulai males, eh pada berdatangan deh. Dasar!

Aku paling kerasan di sini karena ngasih makan merpati itu sensasinya tiada tara. Iya sih tanganku rada sakit karena dipatuk begitu, tapi seru! Wkwk. Mana pawangnya baik pula. bantu motretin pengunjung bahkan ngarahin gaya. Bahkan dia ngasih kita kesempatan buat berfoto dengan latar belakang gerombolan merpati yang beterbangan. Keren!



Bird Show di Amphy Theatre
Kok ya pas banget aku dan Muffin kelar main-main dengan merpati, pertunjukan burung baru beberapa menit dimulai. Langsung deh nyamber tempat duduk yang ada. Meski lagi mendung, suasananya meriah banget. Unggas-unggas berkeliaran begitu saja. Aku paling ngakak nonton burung kakatua yang bertengger di belakang, joget-joget ngikutin irama musik. Ih gemes banget sik ngeliatin segala tingkah mereka!

Burung kakatua konyol yang aku lingkari
Burung pemakan bangkai
Pengunjung dipertontonkan atraksi dari burung (entah apa jenisnya, aku lupa) yang bisa bersepeda, naik mobil-mobilan, dll. Ada burung elang yang gedenya buju buneng, burung pemakan bangkai, hingga jalak bali. Terakhir ada Santa Claus yang ditemani domba membagi-bagikan permen untuk anak-anak.

Keluar dari Bird Show, aku nyempetin foto sama manusia patung. Sumpah dari tadi aku kirain patung beneran lho! Habis alus banget body paintingnya, kaki mulusnya artis Korea mah kalah licin. Anyway, jangan lupa kasih donasi yak.


Eh, sebelum ke Bird Show aku sempet cobain Flying Fox. Level pemula kok, tingginya cuma 100 meter. Cukup siapkan duit senilai Rp 20.000,- Di deketnya Flying Fox ada water bound, arena bermain air untuk anak-anak. Jadi kalo ngajak si kecil yang suka main air, jangan lupa bawakan baju ganti ya. 😉


Selanjutnya aku dan Muffin istirahat sejenak sambil menikmati pagelaran di Candi Prambanan KW super. Areanya bersebelahan dengan foodcourt. Jadi pengunjung pun bisa makan sambil turut menyaksikan. Selama di sana, aku dan Muffin cuma jajan es krim cone seharga Rp 8.000,- dan es krim tung-tung seharga Rp 5.000,-.

Food court


Terakhir, aku menyempatkan masuk wahana bioskop 3D dan Museum Ekologi (letaknya bersebelahan) plus main-main dengan kelinci. Bioskopnya biasa aja sih, kayak yang ada di Surabaya Carnival Night Market. Nggak ada tempat duduk dan leherku sakit karena terlalu lama mendongak huhu. Museum Ekologinya antreannya panjang karena dibatasi sesuai jumlah seat kereta. Beruntung kami cuma berdua sehingga bisa nyempil ke kursi yang tersisa. Lainnya rata-rata rombongan yang berjumlah minimal 4 orang.

Trus soal kelinci, kasian banget atuh tempatnya sempit. Kelinci yang gede dikandangin. Huhu aku harap manajemen Eco Green Park berkenan ngasih tempat yang lebih luas untuk kelinci main-main. 😭 Untuk kelinci yang kecil-kecil sih pada bergerumbul di meja. Eh kok pinter ya pada nggak mau kabur haha.

Ada satu kelinci yang dieeem aja meski diuyel-uyel kelinci lain. Gemessssh banget sama buntelan bulu satu ini. Kata Mas penjaganya, kelinci jenis ini emang kelinci rumahan. Gak terlalu pesing dan gak harus makan sayuran mulu. Bisa produk makanan olahan juga. Oalaaah… jadi inget artis youtube Chrissy Costanza yang juga pelihara kelinci kayak gini.

Kiri: kelinci kayak kangguru - kanan: kelinci gemesiiiin

Pukul 5 tet pengunjung harus segera meninggalkan Eco Green Park. Mayan lah meski nggak mengunjungi semua arena, piknik kali ini tetep menyenangkan. Apalagi difasilitasi Big Bird yang bikin perjalanan rombongan kami makin nyaman. Suer deh, ini pengalaman ngebus ternyaman yang pernah aku rasakan. Well, kalo kamu tertarik untuk menyewa Big Bird ato mau cari tau info lebih lanjut, bisa hubungi 031 – 3724444. Atau bisa langsung datang ke Blue Bird Pool di Jl. Raya Darmo Kali 2-4-6 Surabaya.

Terima kasih banyak ya Blue Bird!

Happy holiday and happy new year!
-Hilda Ikka-


9 comments

  1. kalo hari-hari biasa berapa ya mbak masuknya? yg bukan hari libur

    ReplyDelete
  2. ikaa tulisanmu always... inspiring. suka

    ReplyDelete
  3. wiih kirain cm bloggernya aja ternyata sama keluarga. seruuu

    ReplyDelete
  4. yihaaaaa...hip hip hura liburan bareng kalian.... seru deh

    ReplyDelete
  5. Big bird .. awal tau bis ini saya ngakak keras keras sama temen temen di mobil waktu perjalanan ke bandung karena lucu aja. Kenapa di namain Big bird. Bagi temen temen cowok saya yang waktu itu lagi ada di mobil pikiran mereka sudah kemana mana.
    WKwkwkw.

    Iya ya kalau sempit begitu, misal mau nurunin sandaran berarti harus minta izin dulu sama orang yang ada di belakang kita.

    Eh tapi seru sih kalau ada acara gatheringnya gini. Apalagi ke eco green park. Saya yang orang malang malah belum pernah wkwkkw. Saya juga pengen foto sama burung burung terbang kayak mbak :D

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!