Hotel Transylvania 2: 2015 Dumbest Movie Ever!

Friday, October 23, 2015

Hotel Transylvania 2: 2015 Dumbest Movie Ever!

Zinging in the air and I don’t have a care
I’m winging from the zing that we share
Zinging in the rain
Now I’m feeling no pain.
It’s real, time for celebrating cause you’re my zing
(OST Hotel Transylvania)

Di sini siapa yang suka ama film Hotel Transylvania? Ngacung dong! Berarti kita samaan hehehe. Film animasi dengan lakon Dracula yang overprotective terhadap putri semata wayangnya ini memang sukses mengundang gelak tawa penonton. Selain penuh dengan adegan konyol, soundtrack film Hotel Transylvania juga merupakan bagian yang paling aku suka. That’s when the sequel coming out to cinema, I can’t wait anymore!

Di prekuelnya, dikisahkan Dracula (Adam Sandler) membangun Hotel Transylvania yang ditujukan untuk para monster di seluruh dunia. Drac amat membenci manusia karena masa lalunya yang kelam, namun Mavis (Selena Gomez) putrinya ternyata jatuh cinta kepada Jonathan (Kevin James), manusia yang datang ke Hotel Transylvania. Namun endingnya, Mavis dan Jonathan akhirnya mendapatkan restu Drac untuk bersatu dan sejak saat itu paradigma Drac terhadap manusia telah berubah.

Sekali Santri, Kapan Pun Tetap Santri

Thursday, October 22, 2015

Sekali Santri, Kapan Pun Tetap Santri

Surprisingly, mulai saat ini tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hal itu ditetapkan oleh Presiden Jokowi berdasarkan momentum resolusi jihad pada masa kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, hal ini sempat memicu perdebatan beberapa tokoh antar golongan. Menurut beberapa pendapat, penetapan Hari Santri Nasional ini akan berujung pada pengelompokan alias mengkotak-kotakkan antara golongan santri dan non-santri. Ah elah kalo aku mah gak ambil pusing. Nggak ada pikiran seperti itu, ambil positifnya saja. Buatku, adanya peringatan Hari Santri Nasional ini nggak cuma mengapresiasi santri semata, melainkan juga mengingatkan kembali peran aktif dan kinerja santri di Indonesia.

Mengapa apresiasi? Karena menurutku menjadi seorang santri itu bukan perkara gampang. Dalam artian santri yang bermukim di pondok pesantren, ya. Seperti yang kita tahu, nggak semua orang bisa dan mau jadi santri. That’s why aku menganggap seorang santri itu luar biasa, karena aku tahu sendiri bagaimana rasanya…

Akibat Tidak Nonton Preman Pensiun?

Tuesday, October 20, 2015

Akibat Tidak Nonton Preman Pensiun?

Yaaah hari Selasa mah harusnya diisi postingan berbau Surabaya. Tapi apa daya, dapur otakku lagi kemebul dan mood berantakan karena baru saja Sabtu lalu aku kehilangan handphone. Ouch! Kehilangan? Iya, lebih tepatnya sih dicopet.

Asli aku masih syok dan ngerasa bego plus sakit hati kalo nginget-nginget kejadian itu. Tapi aku pengen sekali berbagi cerita di sini agar Chocoreaders bisa memetik hikmah dari apa yang aku alami. Biar Chocoreaders tau dan terhindar dari hal-hal semacam ini. Amin. Kuatkan aku ya Allah, ayem setrooooong! *kencengin ikat kepala*

Behind the Moeslema.com Challenge

Friday, October 16, 2015

Behind the Moeslema.com Challenge

Terciptanya postingan ini berawal saat aku lagi nyatet bon-bonan pelanggan ibuku. Seperti layaknya pengangguran lainnya, aku sering lupa hari dan tanggal. Jadi aku nanya ke ibu, “Sekarang tanggal berapa, ya?”

“Tanggal 16.”

Hening. Siiiing……

ALLAHU AKBAR udah tanggal segini kapan terakhir aku update blog? Pasti udah banyak sarang laba-labanya! Baru ingeeeeet blogku tercinta ini udah lama nggak kujamah. Aku sungguh berdosa. Aku merasa hina. *lah lebay xD

Habis ngelayani pembeli di toko aku langsung umek di depan laptop. Beres-beres blog, sapa tau nemu gelandangan tidur di beranda. *lol

Menengok Rumah Kelahiran Presiden Pertama RI - Ir. Soekarno

Tuesday, October 13, 2015

Menengok Rumah Kelahiran Ir. Soekarno

Masih inget dengan insiden ketika Pak Jokowi salah menyebut Kota Blitar sebagai tempat kelahiran Bung Karno sehingga banyak netizen yang menjadikannya bahan olok-olok? #PakJokowiSabaro #PakJokowiRapopo Well, akhirnya aku berkesempatan berkunjung ke kampung kelahiran Bung Karno yang asli. Tepatnya di Jalan Pandean IV no. 40, Kelurahan Peneleh, Kota Surabaya.

Jalan Pandean ini masuk wilayah Kelurahan Peneleh. Perlu kamu tahu, Peneleh ini memang kampung yang menyimpan banyak sejarah besar selain tempat kelahiran Bung Karno. Sebut saja rumah pahlawan pergerakan HOS Tjokroaminoto beserta makam tua Belanda yang kondang disebut Makam Peneleh. Sebenarnya aku juga berkunjung ke dua tempat bersejarah itu, hanya saja bakal aku tulis di post terpisah. Soalnya nanti bakalan panjang dan aku nggak mau kamu cepat berpaling dari blogku. :v

Dalam ekspedisi kampung Peneleh ini, rumah Soekarno aku singgahi paling terakhir. Kenapa?