Sudah kubilang kan, aku sangat excited menyambut hari-H. Excited doang sih, tapi nyiapinnya ya baru pas deket hari-H. *teteuuup. Packing langsung kutuntaskan hanya dalam 2 hari tapi masiiiih aja ada yang ketinggalan. Yakni lupa pinjem tongsis-nya pacarku. :3 Aarggh, memang lagi gak diperkenankan ngeksis ya :|
Sudah kubilang kan, aku sangat excited menyambut hari-H. Excited doang sih, tapi nyiapinnya ya baru pas deket hari-H. *teteuuup. Packing langsung kutuntaskan hanya dalam 2 hari tapi masiiiih aja ada yang ketinggalan. Yakni lupa pinjem tongsis-nya pacarku. :3 Aarggh, memang lagi gak diperkenankan ngeksis ya :|
Jujur, aku senang mengoleksi kutipan-kutipan atau quotes yang menarik. Entah itu soal hidup, motivasi, percintaan, agama, dan lain-lain. Baru-baru ini aku lagi demen sama quotes-nya Sayyidina Ali (sahabat sekaligus ponakan dan menantu Rasulullah SAW) *telat banget ya demennya :3 Jadi akhirnya aku nyari di mbah Google dan nemu banyak. Salah satunya ini:
Kira-kira artinya begini, “Para pelaku kejahatan tidak pernah berpikir baik kepada siapapun, karena mereka melihatnya dengan sifat dasar mereka sendiri.”
Aku jadi teringat ‘masalah’ itu. Meski aku sudah jauh memaafkan, tapi tidak begitu mudahnya lupa.
Kira-kira artinya begini, “Para pelaku kejahatan tidak pernah berpikir baik kepada siapapun, karena mereka melihatnya dengan sifat dasar mereka sendiri.”
Aku jadi teringat ‘masalah’ itu. Meski aku sudah jauh memaafkan, tapi tidak begitu mudahnya lupa.
Ada yang pernah denger ungkapan ini gak? Kalimat ini pernah bertebaran di BBM, Path, dan Instagram-ku. ‘Seje’ di sini dalam bahasa Jawa artinya ‘beda’. Akhirnya kalimat itu dilontarkan oleh seorang teman kampus kepadaku.
“Kamu lho sudah seje… Sekarang pake pensil alis, eyeliner-an…”
Yap, 2 hari ini aku ngampus dengan tambahan make up pensil alis dan eyeliner sekaligus lip gloss. Tapi yang lipgloss dan eyeliner kadang-kadang kugunakan. Tambahnya, apalagi eyeliner-ku mencuat keluar kayak punya Levy. FYI, Levy itu temen kampus yang juga satu kos dan sudah terlebih dahulu pake pensil alis plus eyeliner sebagai gaya andalannya. And you know, anak satu kampus sering banget nyinyirin si Levy ini.
So, mereka (temen-temen kampus) seolah punya stigma… aku ketularan Levy. *ikut dinyinyirin
“Kamu lho sudah seje… Sekarang pake pensil alis, eyeliner-an…”
Yap, 2 hari ini aku ngampus dengan tambahan make up pensil alis dan eyeliner sekaligus lip gloss. Tapi yang lipgloss dan eyeliner kadang-kadang kugunakan. Tambahnya, apalagi eyeliner-ku mencuat keluar kayak punya Levy. FYI, Levy itu temen kampus yang juga satu kos dan sudah terlebih dahulu pake pensil alis plus eyeliner sebagai gaya andalannya. And you know, anak satu kampus sering banget nyinyirin si Levy ini.
So, mereka (temen-temen kampus) seolah punya stigma… aku ketularan Levy. *ikut dinyinyirin
Sebenarnya ada apa di bulan September?
Buat kamu yang sering dengerin radio harusnya pada tahu kan pada tanggal 11 September lalu diperingati sebagai hari radio nasional. Yes, seluruh radio pun menyemarakkan euforia di saluran masing-masing. Salah satu contohnya yang kudengarkan waktu itu, JJ Radio Surabaya yang mengundang para penyiar seniornya di siaran pagi sambil mengenang masa-masa kejayaan radio tempo dulu.
Radio sendiri buatku sudah menjadi suatu hal manis dan spesial. Aku mulai tertarik dengan dunia radio sejak SD dan yang paling sering kudengarkan adalah EBS FM. Haha, waktu itu memang EBS sedang berada di puncak popularitas dengan jajaran penyiar-penyiar keren dan gampang nemplok di hati pendengar. Jadi banyak tuh para penggemar yang nyamperin ke studio buat ngecengin para penyiar idolanya.
Radio sendiri buatku sudah menjadi suatu hal manis dan spesial. Aku mulai tertarik dengan dunia radio sejak SD dan yang paling sering kudengarkan adalah EBS FM. Haha, waktu itu memang EBS sedang berada di puncak popularitas dengan jajaran penyiar-penyiar keren dan gampang nemplok di hati pendengar. Jadi banyak tuh para penggemar yang nyamperin ke studio buat ngecengin para penyiar idolanya.
Selfie berkat tongsis Mak Niar :D |
Dari komen-komenan di grup, kabarnya sih rumah Mak Tatit dekat Pasar Larangan. Dan ya ampun… bego banget aku ngirain kalau Pasar Larangan ada di daerah Waru, Sidoarjo. Kan deket banget tuh dari Surabaya. Lhakok pas dianterin Mas Pacar, navigasi dari GPS tuh masih 10 kilo jauhnya dari Waru. Maaakk -_- syukurlah orangnya masih mau nganterin sampe lokasi, gak dibuang ke pinggir jalan terus dipungut orang buat dijadiin anak tiri #apasih.
Akhir bulan lalu tepatnya tanggal 30 Agustus, aku bersama kawan-kawan organisasi mengadakan acara Bincang Santai. Sengaja aku memilih topik yang kusukai, yakni blogging. Untuk itu, aku mengundang Sister Prima sebagai pemateri. Dia mungkin bukan seorang blogger yang sejajar dengan Raditya Dika, tapi aku percaya bila Sister Prima memiliki dan menyadari penuh esensi dunia blogging.
Dari materi yang disampaikan, Sister Prima menekankan khusus pada fungsi aktivitas blogging. Apa itu? Yakni social responbility. Ingat, pada era ini suatu hal yang benar dan salah sudah tercampur aduk, ditambah tiap orang sudah terjebak dalam stigma masing-masing. Alangkah mulianya bila kita tak hanya sekedar nge-blog, melainkan meluruskan kebenaran demi kebaikan bersama.
Oya, Sister Prima menyelipkan cerita tentang pengalaman nge-blog yang paling menakjubkan. Ada postingan berjudul Blossom Hijab yang masih menduduki peringkat pertama di popular post-nya dengan post view sebanyak 28.000 penayangan!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons