Menilik Konsep Eco melalui Wisata Green Industri

Tuesday, January 20, 2015


“Kokoh, Kuat, Tak Tertandingi”

Ada yang sudah akrab dengan slogan di atas? Yak betul, slogan tersebut milik sebuah perusahaan ternama di Indonesia, yakni PT Semen Gresik. Perseroan ini merupakan anggota grup perusahaan Semen Indonesia yang bersama Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thai Long Cement Vietnam.

Suatu hari aku dicolek Mas Rinaldy di sebuah acara yang dijadwalkan melalui FB. Wisata Green Industri, yang agendanya adalah mengunjungi pabrik Semen Gresik di Tuban. Wah, keren dong. Gak harus jadi anak jurusan teknik pun bisa dapet kesempatan berkunjung ke sana. Tanpa pikir panjang aku pun langsung mendaftar.

Tepat pada hari Sabtu, 13 Desember 2014 pukul enam pagi, telah banyak yang berkumpul menanti kedatangan bis di Terminal Bungurasih yang menjadi salah satu titik keberangkatan. Selain mendapat jatah sarapan, masing-masing peserta juga diberi ID, kaos polo lengkap dengan pin. Aku bertemu banyak kawan blogger yang sudah kukenal. Ada Mas Rinaldy tentunya dengan sang istri, Mbak Yuni, lalu Mbak Niar yang sebangku denganku selama di bis. *kalo udah sama Mbak Niar nih, diajakin foto melulu :D Selanjutnya bis siap melaju mengangkut rombongan.

Persiapan sebelum berangkat
Mbak Niar, aku, dan anak blogger Plat-M
ID peserta :)
Penampakan :D
Mula-mula, bis bertolak menuju salah satu UKM binaan PT Semen Indonesia yang berada di Lamongan. Rupanya kami tidak hanya diajak untuk melihat proses produksi semen, namun juga aspek program lainnya. Salah satunya program kemitraan. Di situ kami mengunjungi R & D Handicraft, sebuah bisnis pembuatan kerajinan tangan dari bahan eceng gondok, kayu, plastik dan lainnya yang dirintis oleh Dody Arimawanto.

Selain menyalurkan dana bantuan, PT Semen Gresik juga menggiatkan pengembangan pola pendampingan yang dilakukan melalui penyaluran, pembinaan manajerial yang berkesinambungan dan mempromosikan produk-produk mitra melalui pameran di dalam dan di luar negeri. Terbukti loh, produk Mas Dody ini sudah tembus pasar internasional dan siap ekspor.

Entah kenapa serombongan ibu-ibu yang kompakan berjilbab sama, sukses mencuri perhatianku :3

Produk olahan plastik
Mas Dody (berkaos putih) menjelaskan awal mula usahanya
Produk-produk kerajinan yang apik
Setelah sharing secukupnya, kami meneruskan perjalanan menuju Tuban. Serunya, kami didampingi sepasang duta wisata Gresik dan Tuban. Mereka yang memandu kami selama di bis, ngasih kuis berhadiah, sembari mempromosikan objek wisata di kabupaten masing-masing. Para penumpang antusias sekali lho, apalagi pas bagian kuis berhadiah. *ketauan banget wajah-wajah mupeng :D

Sekitar satu setengah jam kemudian, sampailah kita di Pabrik Semen Gresik lokasi Tuban. Ternyata kita tidak langsung diajak menuju tempat proses produksi, namun menyaksikan sistem pengelolaan lingkungan yang dilakukan pabrik terlebih dahulu. Dan ternyata, bagian inilah yang paling menyenangkan bagiku. Bagaimana tidak, aku amat senang ada pihak industri yang bersungguh-sungguh menjaga kelestarian lingkungan.

Kami dibawa ke tempat mbung berada. Apa itu? Yah… semacam kolam yang airnya bersumber dari tadah hujan. Di sekelilingnya tanduran ijo royo-royo. Air inilah yang dimanfaatkan oleh pabrik, tanpa mengeksploitasi alam habis-habisan. di sepanjang jalan ditanami pohon trembesi, yang baik untuk menyimpan cadangan air di bawah tanah.

Duta wisata yang menemani sepanjang perjalanan kami
Pak Edi, selaku humas yang memandu tur kami
Sepanjang jalan yang ditanami pohon trembesi
Berfoto bersama Cak Gresik dan Ning Tuban
Peserta aktif bertanya
Serombongan ibu-ibu bersepeda yang kebetulan melintas
Pemandangan keberadaan mbung :)
Setelah puas mengamati dan bertanya jawab mengenai kolam tadah hujan, kami kembali melanjutkan tur. Kami diturunkan dulu ke wilayah depan pabrik sebelum memasuki bagian proses produksi. Ternyata, luar biasa panasnya pemirsah! Hawanya kering kerontang, sebagian permukaan jalan tertutupi debu. Di sini peserta bebas berekspresi. Ada yang foto-foto (termasuk saya!), ada yang berjalan-jalan memperhatikan kondisi sekitar, sebagian lagi masih melanjutkan tanya jawab dengan humas yang memandu tur ini.

Oya, sewaktu kami berada di sana, ada kendaraan penyedot debu jalanan. Inilah peralatan penangkap debu semen untuk kembali dijadikan material produksi. Selain agar tidak mencemari sekitar, debu semen ini juga memang masih berharga untuk menghasilkan pundi-pundi uang, kan. :D

Berikutnya, kami pun semakin mendekati area produksi. Terik panas matahari yang menyengat tak menyurutkan langkah peserta untuk menggali informasi. Pak Edi sang humas yang memandu kami pun menerangkan, meski para pekerja berada di area berdebu, jarang sekali ditemukan kasus penyakit pernapasan tiap kali pemeriksaan kesehatan berkala. Dan untuk benar-benar membuktikan bahwa perusahaan tidak menciptakan polusi debu di jalanan, mereka menyalurkan hasil produksi melalui railway. Jadi tidak akan bercampur dengan kendaraan lain di jalanan.

Malah asyik berfoto ria :D
Lihat. awannya indah sekali :)

Saat di perjalanan menuju hall perusahaan, kami menemui banyak hutan-hutan kecil di sekeliling pabrik. Itulah yang disebut area sabuk hijau. Fungsinya untuk menciptakan oksigen bagi kawasan pabrik dan perkampungan di sekitar area tambang dan pabrik. Selain itu gunanya juga sebagai filter alami untuk menangkap debu yang berasal dari kegiatan penambangan kapur maupun debu dari pabrik yang lolos dari alat pemerangkap. Salut deh untuk Semen Indonesia yang benar-benar serius mengelola lingkungan.

Setelah puas berkeliling, kami pun dipersilakan untuk istirahat, salat dan makan siang. Usai makan siang di hall, kami disambut oleh jajaran pengurus perusahaan untuk sesi sharing dan diskusi. Selain diterangkan mengenai sejarah perusahaan, kinerja korporasi, program-program perusahaan lainnya, para peserta Wisata Green Industri ini amat antusias memperhatikan dan melayangkan sejumlah pertanyaan kritis. Dan di penghujung acara mereka yang aktif selama diskusi pun berhak mendapatkan buku Road to Semen Indonesia, yang ditulis oleh Dwi Soetjipto, selaku CEO Semen Indonesia.


Berkat adanya diskusi, aku makin paham tentang pelaksanaan konsep green industri yang diterapkan oleh Semen Indonesia. Kiprahnya amat patut diacungi jempol. Untuk efisiensi penggunaaan air, mereka mendaur ulang prosesnya. Air yang digunakan untuk mendinginkan mesin, selanjutnya ditampung kembali hingga temperaturnya normal kembali. Selanjutnya digunakan lagi. Terus berulang-ulang, maka dari itu tak ada air bekas pakai yang dibuang ke sekitar lokasi pabrik.

Selain itu, menjaga keanekaragaman hayati juga dilakukan. Antara lain dengan reklamasi lahan pasca tambang, salah satunya dengan pemulihan habitat melalui penanaman kembali atau vegetasi. Jenis pohon yang ditanam adalah tanaman pelindung dan produktif, sehingga secara tidak langsung mendatangkan manfaat bagi penduduk setempat. Langkah lain dengan memanfaatkan lokasi bekas galian tambang menjadi kolam budidaya ikan, seperti yang dilakukan di bekas tambang galian di Telogodowo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik yang pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat setempat melalui kelompok-kelompok budidaya ikan.

Terakhir yang tak kalah keren, Semen Indonesia juga melakukan inovasi dalam pengolahan limbah. Mereka olah menjadi biomass untuk sumber bahan bakar alternatif yang bisa digunakan untuk kalangan sendiri. Whoa!

Oya, selama tur Wisata Green Industri ini berlangsung, para peserta dipersilakan untuk mengikuti kontes live tweets. Dan bagi mereka yang beruntung, berhak membawa pulang sejumlah hard disk dan power bank. Wow, selamat!

Sebelum benar-benar berpisah, kami pun diminta untuk berfoto bersama. Selanjutnya kami juga diberi goody bag berupa barang dengan mark Semen Indonesia.
Terima kasih Semen Indonesia, benar-benar merupakan pengalaman berharga yang tak terlupakan. :) Semoga semakin maju untuk membangun bangsa

*sumber referensi dan gambar penutup: semengresik.com

21 comments

  1. Wah, acaranya keren.
    Ak aja yg tinggal di tuban, dan mepet ma pabrik semen indonesia tidak tahu emak.
    #ketinggalan info

    ReplyDelete
  2. keren banget ya emang semen indonesia ini, betah deh disana hijau banget..banyak pepohonan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhu, iya mbak Dewi. Asal bukan di area produksinya aja :D

      Delete
  3. barang2 kerajinannya bikin mupeeng >,<

    ReplyDelete
  4. Apakah konsep eco yang dibuat semen gresik sudah sebanding dengan dampak yang akibat oleh kerusakan yang meeka lakukan. itu aja sih pertanyaan dari gue

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, tapi setidaknya mereka sudah benar-benar mau melakukan vegetasi dan bertanggung jawab mengembalikan keseimbangan ekosistem. Sementara masih banyak loh perusahaan besar yang mengeksploitasi alam tanpa mau bertanggung jawab menangani kerusakannya.

      Delete
    2. Lagipula gak dipungkiri, bisnis seperti ini mengorbankan alam. Tapi dia memproduksi hal yang dibutuhkan manusia, kan? Gak munafik deh. Kalau gak mau ada kerusakan ya jangan mendirikan pabrik ini. Kalo gitu ya bangun aja rumah pake kayu.

      Delete
  5. Wahh jalan2nya seruuu, produk kerajinan meni cakep2 beneer

    ReplyDelete
  6. Yihaa...asyiknya bisa jalan-jalan ke Semen Indonesia ya...foto-fotonya juga keren...dapet pengetahuan dan pengalaman ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak Eka.. alhamdulillah berkesempatan buat berkunjung ke sana :))

      Delete
  7. konsepnya bagus banget,kirain masuk ke pabrik semen panasssss g ada pohonnya,ternyata salah ya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah iya... ada yang panas, ada yang teduh mbak.. :)

      Delete
  8. itu foto2 yang keliatan langitnya kok keren2 banget yaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus banget, yak? Maha suci Allah Sang Pencipta mbak... gak pake teknik fotografi aneh-aneh mbak, pake kamera hape dan sekali kejepret hasilnya udah bagus gitu. :))

      Delete
  9. Waah nyesel waktu itu ngga cepet2 daftar :( pas mau daftar eh quota dah penuh. Tapi emang keren gitu ya konsepnya. Salut salut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya.. gak cepet-cepetan sih :p
      Yap, itu juga yang baru aku tau berkat acara ini ;)

      Delete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!