Hotel Transylvania 2: 2015 Dumbest Movie Ever!

Friday, October 23, 2015

Hotel Transylvania 2: 2015 Dumbest Movie Ever!

Zinging in the air and I don’t have a care
I’m winging from the zing that we share
Zinging in the rain
Now I’m feeling no pain.
It’s real, time for celebrating cause you’re my zing
(OST Hotel Transylvania)

Di sini siapa yang suka ama film Hotel Transylvania? Ngacung dong! Berarti kita samaan hehehe. Film animasi dengan lakon Dracula yang overprotective terhadap putri semata wayangnya ini memang sukses mengundang gelak tawa penonton. Selain penuh dengan adegan konyol, soundtrack film Hotel Transylvania juga merupakan bagian yang paling aku suka. That’s when the sequel coming out to cinema, I can’t wait anymore!

Di prekuelnya, dikisahkan Dracula (Adam Sandler) membangun Hotel Transylvania yang ditujukan untuk para monster di seluruh dunia. Drac amat membenci manusia karena masa lalunya yang kelam, namun Mavis (Selena Gomez) putrinya ternyata jatuh cinta kepada Jonathan (Kevin James), manusia yang datang ke Hotel Transylvania. Namun endingnya, Mavis dan Jonathan akhirnya mendapatkan restu Drac untuk bersatu dan sejak saat itu paradigma Drac terhadap manusia telah berubah.

Di film sekuelnya ini, Hotel Transylvania akhirnya terbuka untuk manusia. Hal ini tentu berkat campur tangan Jonathan yang telah resmi menjadi menantu Drac. Jo memperkenalkan teknologi kepada Drac dan para pegawainya sehingga sistem pemasaran hotel semakin maju. Tapi Drac masih kolot sih, nyentuh smartphone aja belum teteh gegara kukunya panjang-panjang. :D

Nggak lama, pasangan Jo dan Mavis ini akhirnya dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Denis alias Denisovich. Drac sangat berharap cucunya ini mewarisi darah vampire berdasarkan garis keturunannya. Namun hingga Denis hampir berusia 5 tahun, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda anak ini akan menjadi vampire nantinya.

credit: www.latinpost.com

Mavis yang kini sikapnya penuh keibuan tidak memaksa Denis menjadi vampire seperti dirinya. Berbeda dengan Drac yang amat ketakutan sehingga ia pun melakukan berbagai cara untuk merangsang Denis agar taringnya tumbuh dan bisa berubah bentuk menjadi kelelawar. Sayang hal itu tidak membuahkan hasil, malah hampir mencelakakan Denis. Mavis yang mengetahuinya pun marah besar dan berniat untuk pindah tempat tinggal di kampung halaman Jo.

Namun bukan Drac namanya kalau menyerah begitu saja. Ia akhirnya bersekongkol dan meminta bantuan Jo untuk mengajak Mavis berjalan-jalan ke kampung halamannya. Dengan begitu Drac bisa mengambil alih Denis untuk rencana berikutnya. Selain itu tugas Jo adalah menciptakan stigma bahwa tinggal di kampung halamannya sungguh tidak nyaman sehingga Mavis mampu mengurungkan niatnya untuk pindah. Jo sih iya-iya aja soalnya dia lebih hepi tinggal di Transylvania yang menurutnya itu keren. Lol xD

Rencana Drac pun berjalan mulus. Denis dibawanya pergi bersama serombongan sobat kentalnya yakni Frank, Wolfie, Murray, dan Invisible Man. Plus Blobby, pegawai hotelnya yang ingin sekali ikut dalam petualangan ini. Dari sinilah tawa penonton bakal menjadi-jadi karena banyak sekali adegan konyol. Drac ingin menunjukkan kepada Denis kemampuan monster yang sesungguhnya, diwakili oleh sobat kentalnya. Tapi lhadalah… ternyata hasilnya jauh dari ekspektasi.

credit: www.dailymotion.com

Terakhir, Drac membawa Denis ke sekolah vampire. Namun Drac bersama kawanannya malah membuat kekacauan. Mavis yang mengetahui hal ini pun sangat terkejut dan langsung kembali ke Transylvania. Ia kecewa berat pada sang ayah yang mengingkari janjinya untuk menjaga Denis.

Puncaknya, Mavis mengadakan makan malam keluarga dan mengundang Vlad, sang kakek vampire yang kuno. Vampire yang amat antipasti terhadap manusia. Drac pun ketar-ketir dibuatnya karena jamuan ini pun dihadiri anggota keluarga Jo. Kira-kira apa yang terjadi selanjutnya? Tonton sendiri yak, biar isinya nggak spoiler banget. Hehehe.

credit: thetfs.ca
*

Satu kata untuk film ini: KONYOL. Just it. Secara konten nggak terlalu mendalam kayak film-film animasi Disney. Jadi pesan moralnya kurang dapet banget. Buatku ini juga kurang cocok untuk ditonton anak-anak. Banyak guyonan slapstick dan istilah kasar. Kalau anak mau menonton ya harus didampingi.

Film ini full of jokes, jadi cocok buat refreshing kalo pala lagi puyeng. Puas banget ketawa gara-gara Hotel Transylvania, stress pun berkurang. Nah, aku mau bocorin nih adegan-adegan yang berpotensi menimbulkan kram perut. :D



1. Sewaktu perjalanan Drac membawa Denis dan kawan-kawannya pergi. Semua kawan Drac lagi demen apa lagu hits masa kini. Coba tebak apa?
..

…..
Worth It-nya Fifth Harmony cobak. :v ROTFL *guling-guling*

Tapi karena Drac rada kolot jadi dia risih dan matiin lagunya. Yang ada dia malah nyetel lagu kayak kaset listening-nya TOEFL. #ngeeeeek xD Nah, berhubung Blobby seat-nya di luar kereta, jadinya tetep enjoy aja nyetel lagu Worth It pake sport headset. Diikuti pandangan melas dari temen-temen Drac di dalam kereta. Wkwkwk.

2. Saat kawan-kawan Drac disuruh menunjukkan keahlian monster masing-masing. Aslinya sobat-sobat Drac ini keberatan karena sudah lama sekali nggak menggunakan keahliannya. Tapi karena dipaksa oleh Drac, kun fayakun. Yang terjadi malah di luar rencana. Frankestein yang harusnya menakuti orang-orang malah diajak foto selfie. Wolfie malah ribut menangkap bola ketimbang memburu kijang. Apalagi Murray, tiwas ngerapal mantra absurd sambil joget-joget aneh lhadalah kena encok! BUAKAKAKAK

credit: www.dailymotion.com

3. Usai membuat kekacauan di sekolah vampire, rombongan Drac bingung caranya kembali ke hotel karena kendaraannya terbakar. Beruntung ada Blobby yang masih duduk di skuternya. Konyolnya, segerombolan itu pada naik ke skuternya Blobby. Jalannya pelan banget nggak nyampek-nyampek. xD

credit: blog.screenweek.it

4. Mavis dengan cepat mengetahui keonaran yang dibuat oleh Drac di sekolah vampire berkat viralnya video kejadian yang diunggah di Youtube. lol Sewaktu Drac mencoba berkilah, Mavis menunjukkan bukti video lainnya yang menampilkan Drac sedang berbicara “Ibunya sudah gila.” Saat adu mulut dengan pegawai sekolah. Maksudnya ya ibunya Denis yang jelas merujuk kepada Mavis.

Videonya bukan sembarang video. Diedit macam karya parodinya Eka Agustinawa. Bayangin dong betapa gebleknya huahahaha.

Di film ini karakter Denis lovable bangeeeet. Apalagi setelah aku nonton video behind the scene pas lagi dubbing, pengisi suara tokoh Denis unyu-unyu. Awawawaw~ *.* The voice just goes too cute!



Nggak sabar buat punya soft filenya biar bisa ditonton. Buat melepas stress, apalagi habis kalah kontes Moeslema.com. :p :p

Salam sakit perut kebanyakan ketawa,
-Hilda Ikka-

Header foto credit: ktul.com

4 comments

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!