I am Hope: Dedicated to All Cancer Warriors & Survivors

Sunday, February 21, 2016

I am Hope: Dedicated to All Cancer Warriors & Survivors

“Gue belum puas melihat dunia!”
“Emang ada yang puas?”
*

Apa jadinya kalo vonis kanker dijatuhkan pada diri kita? Ya, kematian yang begitu dekat rasanya. Selanjutnya hati dan pikiran kita berkecamuk, memikirkan mimpi-mimpi yang belum sempat kita raih dengan sisa waktu yang ada. Kalo itu yang terjadi padaku, mungkin aku bakal ribut karena belum mampu membahagiakan oran tua, belum sempat jadi sarjana, belum traveling sini-situ, bahkan.. belum sempat ketemu + duet bareng Kurt Schneider. LOL.

Tapi… apakah setiap orang yang divonis kanker selalu cepat berpulang?

Bermula dari gerakan sosial ‘Bracelet of Hope’ yang diprakarsai oleh Wulan Guritno dan si kembar Amanda – Janna Soekasah, topik ini kemudian diangkat ke layar lebar. Melalui film I am Hope, 3 produser cantik ini nggak cuma berharap masyarakat lebih berempati terhadap perjuangan hidup para penderita kanker. Lebih dari itu, Wulan-Amanda-Janna ingin berbagi semangat hidup pada siapapun yang sedang berjuang, bahwa harapan akan menjadi nyata bagi mereka yang mempercayainya.


"I am Hope"
Produksi: Alkimia Productions + Kaninga Pictures
Produser: Wulan Guritno, Amanda Soekasa, Janna Soekasah-Joesoef
Sutradara: Adilla Dimitri
Pemain: Tatjana Saphira, Alessandra Usman, Tio Pakusadewo, Fachri Albar, Feby Febiola
Durasi: 138 menit

Sinopsis:
Mia Ismaia Abdinegara (Tatjana Saphira) dulunya memiliki kehidupan yang indah dan harmonis. Ibunya, Madina (Feby Febiola) adalah seorang pelatih seni peran yang handal dan sang ayah Raja (Tio Pakusadewo) merupakan komposer tanah air berbakat. Namun sejak Madina terkena kanker dan pergi untuk selama-lamanya, kehidupan keluarga kecilnya bergeser 180 derajat. Mia dan Raja terpaksa pindah ke rumah yang lebih kecil dan hidup sederhana.

Di ulang tahunnya yang ke 23, Mia mendapat kejutan terburuk yang pernah ia terima. Dirinya divonis mengidap kanker paru-paru. Mia sempat kalut, namun Gadis-Pelangi (Alessandra Usman) yang merupakan sosok imajinatif dari harapan yang Mia punya, membuatnya bangkit mengejar mimpi. Ia ingin mewujudkan sebuah pertunjukan teater yang bekerjasama dengan production house ternama. Sementara Raja yang masih dibayangi oleh trauma kehilangan orang yang ia cintai, berusaha membuat Mia fokus terhadap terapi penyembuhan.

Di lain waktu, secara tidak sengaja Mia berkenalan dengan David Kameswara (Fachri Albar), seorang pemain teater yang pementasannya ia saksikan. Setelah berkenalan lebih jauh, David berusaha membantu mewujudkan impian Mia untuk berkerja sama dengan Rama Sastra (Ariyo Wahab), pemilik production house yang diincarnya. Namun seiring perjalanan waktu, kondisi kesehatan Mia kian menurun. Masihkah ada waktu yang tersisa baginya?
*

Aslinya kalo disuruh nyeritain filmnya secara komplit mah hayuk-hayuk aja. Tapi sayang dong ya kalo nggak dibuat penasaran, nanti pada gak mau nonton sendiri ke bioskop. :p

Overall film ini worth to watch... for God's sake! Apalagi aku pernah nonton film pertama yang diproduseri Wulan Guritno, yakni Mantan Terindah. Dan kualitas film I am Hope ini jauh jauuuuh lebih baik. Two thumbs up buat duet pasangan suami-istri satu ini. ^^ Walaupun yah.. ada beberapa printilan yang bikin aku kurang sreg. Seperti judul pementasan teater Mia yang kurang menarik (masa cuma 'Aku dan Harapanku'? :D) dan ending teater itu sendiri.

Eniwei terus terang, sejak eksistensi film ini di-sounding ke mana-mana, aku nggak begitu tertarik menyambutnya. Haduh, sadis bin apatis gitu lah. Soalnya aku terlanjur kedoktrin film tentang kanker dan penyakit sejenisnya akan berujung pada kesedihan yang sama. Jadinya nge-judge duluan deh *jangan ditiru ya HAHA*

Namun begitu menduduki kursi bioskop, aku menghilangkan segala asumsi dan ekspektasi mengenai film ini. Dan… apa yang terjadi? AKU TERSIHIR SODARA-SODARA! Kagak rela ini mata berpaling ke mana-mana. Tiap detiknya berharga untuk dinikmati. High recommended mah kalo dari aku. Kenapa?

1. Teknik pengambilan gambar yang super smooth dengan camera blocking yang pas.
*duh ini bahasanya anak broadcast banget xD Pas aku muji-muji hasil gambarnya ke koordinator media, beliau bilang, “Yaiyalah Director of Photography-nya Yudi Datau! Ini DOP tercanggih dan professional yang harganya rela kita beli.” Wuuuh salut! Gak tanggung-tanggung ya usaha Mbak Wulan Guritno dkk demi menyuguhkan hasil terbaik untuk penonton dan memajukan citra perfilman Indonesia



Buat yang belom tau DOP itu apa, beliau yang mengatur sudut pengambilan gambar film. Dan aku baru tau sih kalo turut menyediakan alat juga.

So, di film I am Hope ini penonton bakal dimanjain dengan gambar-gambar terbaik. Muffin yang nggak terlalu suka genre film drama aja nikmatin banget film ini. Bikin dia nyebut berkali-kali saking amazed-nya. *.*

2. Kontinuitas gambar dan cerita yang benar-benar membedakan kualitas antara film layar lebar dengan FTV.
Pernah gak sih Chocoreaders ngerasa kalo jalan cerita FTV terlalu berbelit-belit? Kayak banyak obrolan nggak penting yang harusnya bisa di-skip. Nah film I am Hope ini sukses terlepas dari jerat alur cerita bak FTV. Storyline-nya tuh padat, bahkan gambar-gambar simboliknya ikut bercerita bikin aku makin larut dalam cerita.

3. Penuh dialog berbobot. Aku sampe rela nonton filmnya dua kali buat ngumpulin quote-quote yang aku favoritin. :v Dan ini dia:

“Kalo lo emang ngerasa mau mati, lo gak akan buang waktu!” –Maia.

”Kalo kamu nggak yakin, orang lain bisa yakin?” –David.

“Hidup itu bukan cuma bernafas, tapi melakukan apa yang kita cinta.” –Mia.

“Mama itu pergi dari kita, bukan karena teater. Tapi gara-gara kanker.” –Mia.

“Di saat ulat pikir ia akan mati, dia malah berubah jadi kupu-kupu yang indah.” –Maia.

4. Tata artistik + properti yang begitu detail dan menyenangkan mata. Setiap latar tempat di film ini terlihat begitu artistik dan berestetika tinggi.

5. Akting pemain yang mampu mengaduk-aduk emosi penonton.
YOIKI, sumber derasnya air mataku sepanjang menonton film ini. SALUT ama Tio Pakusadewo yang kalo aku amati, semakin lama aktingnya semakin matang. Menurutku, beliaulah nyawa dari film ini. Karena Tio-lah yang perannya paling ekspresif. Bikin aku sedih, nenges, atopun ketawa ya gara-gara dese. Duuuuh makin tua makin jaya!


6. Soundtrack film yang dibawakan oleh penyanyi berbakat muncul di saat yang tepat.
Adegan favoritku tuh pas Mia mau dibawa ke ruang operasi, Raja mengantarnya sambil terbayang saat mengantar istrinya juga. Eh ada suaranya Yura Yunita muncul nyanyiin lagu Kasih Jangan Kau Pergi. Apalagi ada lirik “Kusayang padamuuuu..” terus yang disorot tuh Raja alias bapaknya ini. Lah mewek dong gueeeeeh. Huhuhuhuhu.



Dan suara Mbak Yura tuh emang cocok banget! Aku sampe muji-muji mulu ke orangnya. Duh biarin dah norak biariiiiin. :v

Mbak Yura aslinya cantik bangeeeet *.*

7. Cast pemain dan public figure cameo yang melimpah ruah.
Huahaha aku seneng banget emang kalo dikasih kejutan cameo sambil ngabsenin namanya. Ada Fauzi Badilla, Ray Sahetapy, Prisia Nasution, Indra L. Brugman, dan masih banyak lagi!

8. Film I am Hope dibuat bukan untuk kepentingan komersil semata, tapi juga misi sosial yang diusungnya.
Dengan menonton film I am Hope atau membeli gelang Bracelet of Hope, artinya sama dengan membantu para cancer warriors & survivors untuk terus bertahan. Karena 25% profit dari film I am Hope ini akan disumbangkan pada yayasan penderita kanker di Indonesia. Begitu pun Bracelet of Hope yang dibuat dari jumputan kain pelangi milik desainer Ghea Panggabean, 100% keuntungannya disumbangkan untuk kegiatan amal.


Keren banget ye. Jadi setelah nonton filmnya, kalo bisa sih beli gelangnya juga. Biar nyari hiburan dan beramal itu sama-sama manteb timbangannya. :D Yok ah, biar gelang kita kembaran ama Bang Ai alias FACHRI ALBARRR yang subhanallah gusti pangeraaaan ngganteng eee. xD

Oiyah, Chocoreaders kalo mau nonton jangan lupa siapkan tisu yah! :D Plus, baca bocoran seru lainnya di Random Talks After "Nonton Bareng I am Hope" ya!

Belum bisa mup on dari Fachri Albar,
-Hilda Ikka-

Bang Aiiiiiiii!
*wajahku aneh* *fotonya jam 11 malem* :3
Sumber gambar film:
21cineplex.com
id.bookmyshow.com

18 comments

  1. penasran sama filmnya..eciee foto sama fahri

    ReplyDelete
  2. Ihiiiiiiiiir, sampe jam 11 rek hahaha...nonbar'nya brarti bener jam 9malem itu yak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya tapi aku nggak ikut nobarnya. Ini ngejar Fachri di Tunjungan Plaza xD

      Delete
  3. Dari posternya aja keliatan sih ini film beda banget dan terlepas dari cap 'produksi Indonesia mah gitu-gitu mulu'
    Keren banget tapi kayaknya kalo nonton ini aku jangan dandan deh nanti luntur semua. Huahahaha *cengeng abis*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uwwooo jelas! Walau film yang diproduseri Wulan sebelumnya FTV banget. XD

      Iyah Firrr, kesalahan banget aku kemaren gak nyiapin tisu. Alhasil morat-marit make up ku ><

      Delete
  4. aaaahhhh kereeenn kakk postingan mu!!! Akhirnya bisa selfie juga ama fachri. Niat bener ini yaa.. hahaha

    ReplyDelete
  5. filmnya kereen yah..jadi pengeeen nontoon :)

    ReplyDelete
  6. Akhirnya kesampean foto sama Abang Fachry :D Wiihh sampai jam 11 ya Ka? Jadinya ikut nobar sesion kedua ya ini :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggaak. Haha. Itu fotonya di TP btw, bukan CiWo. :))

      Delete
  7. yah gak bisa ikutan nonton di bioskop deh :(

    ReplyDelete
  8. setujuuu... cuma tio pakusadewo yg bisa menghidupkan film ini, yg lain menurutku masih gak total

    eh, serius itu sampe jam 11?? warbiyasak!

    ReplyDelete
  9. apaaaaahhh...itu abang fachri aku mau juga foto bareng *gagal fokus* XD

    ReplyDelete
  10. Hadudu... mbak reviewnya lengkap pisan. Kyaaa kamu jadi foto sama bang Fachry XD

    ReplyDelete
  11. What sampe jam 11? Warbiyasak deh Ika :D Muffin kuat nemenin ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggak ditemenin kok yang di TP. Aku suruh pulang biar aku nggojek aja hahah. Habis kasian kan ya. :3

      Delete
  12. Jadi penasaran pengen nonton i am hope *telat banget* *filmnya ga masuk malaysia sih hiks*

    ReplyDelete
  13. bang aii gantengnya, aku udah nonton

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!