Tentang Menikah Lagi

Tuesday, September 29, 2020


Sejak serius menggeluti per-Kpop-an (halah!), mau nggak mau aku kecemplung juga di dunia per-drakor-an. Lah gimana, Akang Siwon kan lumayan rajin membintangi drakor. Jelas dong membuatku terpancing untuk ngedrakor. Ah, lembah sesat sekaligus nikmat ini rupanya tak terhindarkan jua.

Terlebih sejak kelar skripsi, aku beli (secara impulsif LOL) MiBox alias Android Box buat reward ke diri sendiri. Maksud hati biar puas nonton video para bias di Youtube gitu lho. Eh, lama-lama tergoda juga buat langganan Netflix. Makin terjerumuslah daku, wkwkwk.

Begitu akun Netflix aktif, alih-alih nonton drakornya Akang Siwon, aku malah nonton Hi, Bye Mama! Gara-gara poster filmnya yang hangat dan gemesin, aku rasa drakornya bakal seru dan lucu. Ya bener sih, tapi ternyata lebih banyak bikin nangisnya sampe kepalaku pusing iki piyeeeee…. 😭

*makanya jangan mudah percaya dengan yang tampak di permukaan, Gengs.


Buat yang belum pernah nonton, begini sinopsis Hi, Bye Mama!

Cha Yu-Ri dan Cho Gang-Hwa merupakan sepasang kekasih yang saling kenal di bangku kuliah. Selepas kuliah dan bekerja, mereka pun menikah hingga Yu-Ri mengandung anak perempuan pertama. Namun sayang, beberapa waktu jelang persalinan, Yu-Ri terlibat kecelakaan. Karena kondisinya yang kritis, Yu-Ri memohon tim medis untuk memprioritaskan janin yang dikandungnya

Akhirnya bayi perempuan yang diberi nama Cho Seo-Woo itu lahir dengan selamat, sedangkan Yu-Ri menghembuskan napas terakhirnya di dunia. Gang-Hwa, yang berprofesi sebagai dokter bedah dan terlibat dalam operasi penanganan tersebut, sangat terpukul dan merasa bersalah atas kepergian istrinya.

Selepas kepergian Yu-Ri, Gang-Hwa hidup dalam kesedihan yang mendalam. Pada suatu kesempatan, ia berkenalan dengan Oh Min-Jeong, adik tingkat kuliahnya. Min-Jeong yang berprofesi sebagai perawat di RS tempat Gang-hwa bekerja, rupanya sudah lama menaruh hati padanya. Berkat dukungan orang-orang terdekat, akhirnya Gang-Hwa menikah Min-Jeong.

Meski Seo-Woo bukanlah anak kandung, Min-Jeong merawat Seo-Woo dengan baik selayaknya anak sendiri.

Yang tidak Gang-Hwa ketahui, Yu-Ri telah menjadi hantu gentayangan selama 5 tahun demi meyaksikan tumbuh kembang Seo-Woo. Suatu ketika Yu-Ri mendapat kesempatan hidup selama 49 hari untuk mendapatkan kembali posisinya sebagai istri Gang-Hwa dan ibu Seo-Woo. Bila tidak, maka ia harus berangkat ke akhirat dan bereinkarnasi…

Sewaktu Gang-Hwa mendapati fakta bahwa Yu-Ri hidup kembali, dia sempat didera perasaan bersalah karena telah menikah lagi. Mungkin Gang-Hwa merasa bersalah karena seolah kegep Yu-Ri? Ibarat, “Lho, katanya kamu mencintai Yu-Ri? Kok kamu bisa nikah lagi sama Min-Jeong?” gitu yak. 😟

Dulu aku punya pemikiran, kalo kesetiaan suami-istri itu terus diukur sampai akhir hayat. Misal salah satunya meninggal, maka satunya akan bertahan di dunia hingga nanti dipertemukan di surga. Sounds romantic, right? Idealnya sih begitu, tapi nyatanya di dunia ini nggak mudah kan untuk mempertahankan idealisme?

Seiring berjalannya waktu, aku menyadari kalo menikah lagi selepas suami/istri pergi (ke alam baka) itu sangat manusiawi. Nggak salah dan nggak hina. Memang sih aku pernah dengar kalo bisa bertahan sama satu pasangan yang dicintainya, insyaAllah akan dipersatukan kembali nanti di akhirat. Namun hidup yang terus berjalan, siapa yang tahu ke mana arahnya?

Di sini ada yang kenal penyiar senior (Alm.) Sys NS, nggak? Aku sendiri nggak kenal sih, tapi tau akun IG anaknya, @strasysty alias Syanin.

Yang aku tahu dari konten-konten IG-nya, Syanin ini sayang dan deket banget ama ayahnya. Makanya sewaktu Sys NS berpulang ke rahmatullah pada 2018 lalu, aku turut sedih karena bisa bayangin gimana perasaan Syanin.

Terus pada suatu hari, kira-kira di tahun 2019 (lupa kapan tepatnya), aku mendapati Syanin ngepost foto pernikahan mamanya! Wow, di situ aku terkejut sekaligus takjub sih. Mamanya menikahi seorang duda yang telah ditinggal pergi istrinya ke pangkuan Allah. Menariknya, sang suami ini dulunya kakak kelas yang sempat ia taksir di sekolah.

Buatku luar biasa sih seorang anak dapat merelakan orang tua menikah lagi dan merajut cinta baru bersama orang lain. Terlebih ketika orang tua kita dipisahkan oleh maut, narasi cinta sehidup-semati makin berakar kuat dalam benak.

Namun manusia hanyalah manusia. Selepas pasangan pergi ke dimensi lain, kita sangat rentan didera kesepian, kesedihan, dan perasaan-perasaan tak menyenangkan lainnya. Memang betul setiap perasaan yang kita punya, ya tanggung jawab kita sendiri untuk membereskannya. Setiap manusia memiliki cara berbeda untuk mengatasinya dan membuka lembaran baru bersama orang lain bisa jadi salah satunya.

Nggak cuma rokok, kesepian juga dapat membunuhmu. Aku berkaca pada kakekku yang tampak kehilangan arah setelah nenekku meninggal dunia. Perlahan perangainya berubah dan gairah hidupnya menurun. Sehari-hari beliau habiskan waktu dengan rebahan. Lama-kelamaan kakekku tidak bisa berjalan dan kakinya lumpuh. Tubuh yang dulunya gempal kini berganti dengan tulang terbungkus kulit.

Aku pun berbincang dengan Muffin mengenai topik ini. Aku tanya dia duluan,

“Kalau misal (amit-amit) kamu pergi duluan (ke rahmatullah) terus aku menikah lagi, kamu bakal sedih atau kecewa gak sama aku?”

Dengan wajah lempeng, Muffin menjawab, “Enggak.”

Ah tapi aku lupa alasan lengkapnya. Intinya sih dia nggak mempermasalahkan hal itu. Sepakat denganku, dia juga nggak menganggap kesetiaan suami istri diukur sampai sejauh mana ia mampu hidup sendiri setelah pasangannya pergi (ke alam lain).

Buatku sih kesetiaan itu berlaku selama pasangan masih berkomitmen hidup berdua. Ketika salah satu akhirnya pergi, maka yang lain berhak menentukan kelanjutan hidupnya sendiri.

Melihat kekasih menikah lagi setelah kita pergi menurutku jauh lebih baik daripada melihatnya sendirian dan memikul beban perasaan yang berat. Kayak adegan Gang-Hwa di Hi Bye, Mama! yang saban hari nangis, kesepian, ngerasa bersalah, lesu, bahkan sampe kepikiran pengen bunuh diri. Mewek banget sih lihat Yu-Ri nyaksiin itu semua saat dia jadi hantu gentayangan. Siapa sih yang betah lihat orang yang kita cintai bersedih sekalipun udah nggak sama kita lagi?

Ah, pembahasan kek gini bawaannya bikin mellow emang. Perpisahan itu pasti, namun kita sebagai manusia nggak akan pernah merasa siap. Semoga kita semua diizinkan punya waktu panjang dan berkah bersama orang yang kita cinta ya. 💗

Lots of love, 
-Hilda Ikka- 

2 comments

  1. Drakor hi bye mama ini memang mixed feeling. Banyak adegan yg bikin ngakak, tp yg bikin nangis juga adaaa :D. Aku suka sih drakornya

    Nah kalo ttg menikah lagi, aku termasuk yg setuju kalo pasangan kita memang sudah berpulang. Aku ga mau juga suamiku kesepian kalo amit2 aku duluan pergi. Gitu juga utk orangtuaku. Silahkan kalo salah satu mau nikah lagi, sebagai anak aku g akan masalahin. Itu hak ortu utk kembali bahagia. Toh kalo aku melarang mereka utk nikah LG, tapi akunya sendiri ga bisa nemenin mereka, jagain mereka, ngapain?? Meeka akan ttp kesepian yg ada, dan itu ga bgs utk mentalnya.

    Setuju tuh, kalo kesetiaan itu hanya berlaku kalo pasangan kita masih hidup dan. Masih terikat perkawinan dengan kita. Kalo sudah ga, ya bebas2 aja :)

    ReplyDelete
  2. point of view yang menarik.. ngalir banget bacanya.. love it

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!