Skinproof dan Edukasi Pentingnya Memilih Produk Kosmetik yang Kredibel

Friday, March 17, 2023


Gaes, sadar gak sih kalo saat ini industri skincare atau kosmetik lagi gencar banget membanjiri pasar?

Coba deh perhatiin, zaman sekarang banyak brand kecantikan bermunculan. Mulai dari brand indie sampe brand kepunyaan artis, dari yang terkenal sampe yang gak terkenal-terkenal amat. Belum lagi iklannya; di fesbuk, di yutub, di IG, sampe di drakor yang lagi ditonton. Jangan lupa tengok rak skincare: udah berapa banyak produk yang berjajar?

Yah begitulah industri kecantikan, baik skincare maupun make up saat ini pertumbuhannya sangatlah pesat dibandingkan 7 - 10 tahun lalu. Perasaan dulu yang namanya skincare cukup sabun cuci muka dan pelembap, plus hand body. Sekarang? Ada morning skincare routine lah, 7 step skincare lah, dan lain-lain. Wajahnya cuma satu, tapi produk yang dipake bisa nyampe selusin! Hihihi.

Etapi pantesan, berdasarkan data dari laporan tahunan BPOM, udah ada lebih dari 100 RIBU permintaan registrasi produk kosmetik di tahun 2021. Ditambah dengan kenaikan jumlah perusahaan kosmetik sebesar 20,6% year-on-year (YoY) dari tahun 2021 ke tahun 2022. Psst, industri kosmetik termasuk industri yang resilien di masa pandemi lho!

Bahkan pertumbuhan revenue penjualan produk beauty dan personal care mengalami peningkatan di seluruh kategori dengan pertumbuhan tertinggi pada produk skincare sebesar 29,6%, disusul hair care 21,5%, dan bath & shower 12,2% berdasarkan laporan dari Euromonitor Internasional tahun 2022.

Dengan pertumbuhan setinggi itu, konsumen merasa dimanjakan dengan beragamnya pilihan produk untuk dicoba. Namun terkadang sebagai konsumen pun kita seringkali dibuat bingung dengan banyaknya pilihan tersebut. Alih-alih memutuskan pembelian produk kosmetik yang jelas dan aman, tidak jarang konsumen terjebak dalam ‘klaim produk tidak jelas’ yang menyilaukan.

Konsumen Versus Klaim Produk

Beberapa waktu lalu, aku berkesempatan menghadiri acara workshop bertajuk “The Importance of Credibility” yang diselenggarakan oleh Skinproof. Barangkali ada yang belum tahu, Skinproof (PT Derma Asia Lab) merupakan anak perusahaan dari Arya Noble, perusahaan yang menaungi Erha dan Derma Xp. Skinproof berfokus pada riset konsumen dan pengujian produk di industri kosmetik, kecantikan, wellness, dan personal care.


CEO Arya Noble, Alfons Sindupranata menyampaikan komitmen Skinproof untuk mengedukasi end-consumer mengenai kulit dan segala permasalahannya, serta kandungan produk yang dapat menunjang kesehatan kulit. Dengan edukasi yang tepat, Alfons berharap masyarakat khususnya penggemar produk kosmetik akan semakin sadar akan kredibilitas produk dalam memilih produk yang tepat dan bermanfaat bagi kulit.

Sebagai konsumen, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum memutuskan memakai produk skincare dan kosmetik tertentu. Mulai dari klaim produk (sesuai gak dengan kebutuhan konsumen?), harga (masuk akal gak dengan benefit yang didapat?), akses pembelian (mudah dijangkau atau tidak?), brand ambassador (adanya ikatan personal), kriteria khusus (status kehalalan, bahan baku organik, dll), dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan kredibilitas? Kira-kira banyak konsumen yang mempertimbangkannya gak ya? 😀

Dibandingkan dengan kredibilitas, biasanya hal pertama yang paling dicari atau diperhatikan oleh konsumen adalah klaim produk. Idealnya, klaim pada produk dideskripsikan sedetail dan seobjektif mungkin. Namun kenyataannya, tahu sendirilah masih banyak produk kosmetik yang mengumbar klaim menggiurkan tingkat dewa.

Contoh, klaim produk memutihkan kulit dalam waktu sekian hari, menghilangkan jerawat dalam sekejap, memutihkan gigi untuk selamanya, dan lain-lain. Padahal klaim-klaim semacam itu perlu kita pertanyakan, valid atau tidak? Kira-kira dari mana ya sumber datanya?


Menurut Head of Skinproof, Apt. Theresia Sinandang S. Farm, klaim pada produk merupakan alat marketing yang sangat powerful namun harus dapat dipertanggungjawabkan. Memang setiap produk kosmetik dan perawatan kulit memiliki klaimnya masing-masing, seperti “Membersihkan”, “Menghilangkan”, “Menyamarkan”, atau “Hypoallergenic”, sehingga klaim produk dari produsen merupakan salah satu pertimbangan penting bagi konsumen dalam memilih produk. Oleh sebab itu, produsen kosmetik harus dapat memberikan klaim produk yang akurat pada kemasan agar tidak menyesatkan konsumen.

Wajar kok sebagai konsumen kita ngerasa awam akan seluk-beluk dunia industri kosmetik. Nggak semua hal di dunia ini kita bisa tahu ya kan? Etapi seenggaknya nih, kita perlu tahu hal-hal mendasar terkait kredibilitas produk kosmetik yang hendak kita konsumsi. Biar apa?

Ya biar enggak ngerugiin diri sendirilah! 😆

Cermat Memilih Produk Skincare atau Kosmetik yang Kredibel

Sebenarnya tidak sulit kok untuk mencermati kredibilitas produk kosmetik bagi konsumen, terlebih di era digital yang memudahkan kita mengakses berbagai sumber informasi. Kunci dari kredibilitas adalah JELAS sumbernya, baik secara manufaktur maupun distribusinya.

Kredibilitas produk dari sisi manufaktur dapat kita cermati dari informasi terkait produsen. Perusahaan apa yang memproduksinya? Di mana produk ini diproduksi? Pastikan juga bahwa perusahaan mengikuti regulasi yang berlaku. Sudah terdaftarkah perusahaan dan produknya di BPOM? Untuk produk yang berasal dari luar negeri, apakah sudah terdaftar di lembaga pengawas dan regulator seperti FDA?

Sementara untuk kredibilitas produk dari sisi produksi dapat kita cek dari mana produk ini kita dapatkan. Pastikan untuk membeli di tempat-tempat penjualan terpercaya seperti supermarket & minimarket ternama, toko kosmetik yang memiliki izin, hingga official store brand produk itu sendiri.

Singkatnya, produk kosmetik yang kredibel dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan rantai pasokan, mulai dari produksi, regulasi, hingga distribusi sampai ke tangan konsumen.


Peran Skinproof dalam Mendukung Kredibilitas Produk Skincare atau Kosmetik

Sebagai konsumen, kita tentu banyak bergantung pada klaim produk. Ya gimana, tanpa klaim produk ya kita enggak ngerti keterangannya apa, kegunaannya apa, bla bla bla. Kalau yang tercantum hanya ingredients atau kandungannya, ya mana ngerti. Lha wong kita bukan ahli kimia atau farmasi jeh.

Di sinilah peran Skinproof, sebagaimana yang dipaparkan Head of Skinproof Apt. Theresia, dalam menentukan klaim produk perlu dilakukan riset dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa kandungan pada produk tersebut memiliki kadar yang tepat untuk memberikan hasil pada penggunanya.


Skinproof melakukan evaluasi produk kosmetik untuk memastikan bahwa kandungan yang terdapat di dalamnya telah sesuai dengan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut. Sehingga saat konsumen melihat klaim pada produk yang telah diuji oleh Skinproof, konsumen merasa yakin dengan produk tersebut karena telah melalui berbagai tahapan riset di Skinproof.

Di sesi tanya-jawab aku sempat bertanya bagaimana proses pengujian produk yang dilakukan oleh Skinproof. Jawabannya, efektivitas klaim produk diuji secara in vitro (uji lab) dan in vivo (volunteer). Volunteer bertugas mencoba langsung produknya di bawah pengawasan dermatologist. Kesimpulannya, hasil uji klaim produk yang dilakukan Skinproof ini clinical tested dan dermatology tested.

Berikut beberapa klaim produk yang diuji oleh Skinproof:

Efficacy/Performance Claim: bagaimana efeknya terhadap kulit, berapa lama durasi efeknya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk hasil yang terlihat.

Produk yang diuji: Erhair Hair Grow Serum, Dear Me Beauty Face Serum.

Safety Claim: aman atau tidak untuk kulit sensitif, hypoallergenic atau tidak, apakah ringan untuk kulit, seberapa rendah potensinya menyebabkan kulit iritasi.

Produk yang diuji: Somethinc Bee Power Propolis & Manuka Honey Sleeping Mask, Cussons Baby Wipes Soft & Smooth

Sunscreen Claim: nilai SPF (perlindungan UV B) maupun perlindungan UV A apakah sudah sesuai.

Produk yang diuji: ERHA Perfect Shied for Oily Skin SPF30 PA++, Carasun Solar Smart UV Protector SPF45 PA++++, Rollover Reaction Cushion Compact SPF27 Tinted Moisturizer

Consumer Claim: apa yang konsumen rasakan terkait produknya, skor rasa dari konsumen, penerimaan konsumen terhadap produk.

Produk yang diuji: Whitelab Mugwort Pore Clarifying Mask, Dermies Clear Me Prebiotic Serum, ERHA Skinsitive DF Ultracalm Face Toner.

Skinproof menyediakan beberapa layanan bagi perusahaan yang ingin menciptakan kredibilitas produknya, di antaranya uji klaim produk, riset konsumen, riset sensori, serta layanan konsultasi dan regulasi.

Sejak 2017, Skinproof telah dipercaya oleh berbagai merek ternama lho, seperti White Lab, Somethinc, Erha, dan Paseo untuk melakukan serangkaian riset mulai dari consumer insight, cosmetic claim support, sensory research hingga konsultasi dan layanan regulasi untuk produk kosmetik. Coba cek ilustrasi berikut, ada nggak brand kesayangan kamu? :D

Meskipun merupakan bagian dari keluarga besar Arya Noble, Skinproof bergerak secara independen dan netral, sehingga secara integritas tidak perlu diragukan. Ke depan, Skinproof akan terus berupaya untuk melakukan inovasi layanan agar dapat memberikan solusi dalam pengembangan produk kosmetik, memberikan dukungan holistik kepada para klien Skinproof, dan mengedukasi konsumen mengenai keamanan dan efektivitas produk secara netral dan independen.

***


Masih di acara Skinproof Workshop: The Importance of Product Credibility, Skinproof Cosmetic Scientist Apt. Ike Indrawati, S. Farm turut berbagi insight menarik seputar kandungan aktif yang tergolong baru di industri skincare atau kosmetik. Ada 4 kandungan aktif dalam skincare yang sedang naik daun, yakni:

Bel-Even: mengatasi permasalahan skin stress dengan menyeimbangkan hormon kortisol (hormon penyebab stress), contoh produk: Glow Lab Age Renew Recovery Night Cream, Foster’s Lab Anti-Tech Serum.

Adeplump: menghasilkan efek plumping pada kulit dan bibir, contoh produk: Proya Deep Ocean Energy Hexapeptide Anti-Aging Cream.

Ad-Resyl: mencegah tanda- tanda klinis dari kondisi atopic dermatitis, contoh produk: Triderm Bionike Atopic Trendy Skin Emollient Cream Ad 400ml.

Algaktiv Genofix Nite: mengoptimalkan pemulihan dan perbaikan sel-sel kulit pada malam hari, contoh produk: Murad Hydration Night Fix Enzyme Treatment.

Selain itu, Skinproof juga menyediakan fasilitas skin check untuk mengetahui kondisi terkini permasalahan kulit. Sayangnya aku enggak sempat cobain, tapi aku lihat hasil skin check teman blogger lain dan takjub ama hasilnya yang mendetail.


Secara keseluruhan, acara Skinproof Workshop: The Importance of Product Credibility sangat menyenangkan dan insightful! Bagi teman-teman yang ingin berkenalan lebih dekat dengan Skinproof, boleh banget cek link di bawah ini ya!
Official Website Skinproof
Official Instagram Skinproof
Official Instagram Arya Noble
Thank you for reading and see you on the next post!

Much love,
-Hilda Ikka-

4 comments

  1. Luar biasa acara seperti ini, apalagi pembahasannya tentang skincare. Soal yang satu ini memang kadang bikin dilema, ada baiknya memilih produk yang sesuai dengan kulit dan yang sudah banyak dipercaya masyarakat sehingga aman digunakan. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete
  2. Skincare yg aku pale mungkin Krn dari Korea, jadi ga partner Ama skinproof ini kali yaaa. Tapi aku suka konsepnya. Apalagi mereka independen. Jadi data yg dihasilkan ya bener2 riset nya. Bener sih mba, sebagai orang awam, kita kan ga paham ttg ingredients produk jadi butuh yg namanya penjelasan ttg produk itu sendiri

    ReplyDelete
  3. Untuk aku yang berkulit galau, alias kulit kombinasi, memilih produk yang cocok itu memang bikin pening. Masih gonta-ganti sesuai mood kulit saat itu.

    ReplyDelete
  4. Emang harus cermat bgt pilih skin care. Insightful nih baca ulasannya. Kalau bisa langung join eventnya pasti lebih seru. Keren ya skinproof program2nya ^^

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya. Untuk saat ini, komentar saya moderasi dulu ya. Saya suka baca komentar kalian namun mohon maaf saya tidak selalu dapat membalasnya. Untuk berinteraksi atau butuh jawaban cepat, sapa saya di Twitter @hildaikka_ saja!